Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) pasangan Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN), Indra Charismiadji menyebut capresnya tidak pernah melakukan praktik bagi-bagi jabatan.
Adapun hal itu dia ungkap sesuai dengan rekam jejak Anies Baswedan selama memimpin DKI Jakarta. Dengan rekam jejak tersebut, Indra meyakini tak ada praktik bagi-bagi kekuasaan seandainya pasangan AMIN menang di Pilpres 2024.
"Tidak ada istilah bagi-bagi jabatan dan itu sudah terjadi sejak (jadi gubernur) di DKI Jakarta," kata Indra kepada wartawan di Sekretariat Perubahan, Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Dengan prinsip itu, Indra menyebut Anies Baswedan kerap tidak disukai banyak pihak. Dia menyebut Anies Baswedan selalu mengedepankan konsep meritokrasi dalam menempatkan seseorang di jabatan fungsional.
Baca Juga: Timnas AMIN Yakin Anies-Muhaimin Siap Ikut Debat Bahasa Inggris: Bahkan Bahasa Arab Siap
"Beliau selalu menggunakan konsep meritokrasi, orang yang memang paling berkompeten di medannya yang akan ditempatkan," jelasnya.
Lebih jauh, Indra juga mengungkap satu langkah Anies Baswedan yang mencerminkan konsep meritokrasi dalam menjalankan tugasnya di DKI Jakarta. Saat itu, kata Indra, Anies Baswedan membentuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) untuk mempercepat pembangunan di Jakarta.
"Dengan TGUPP ini justru banyak pembangunan yang gubernur lain tak pernah berhasil. Enggak pernah gubernur lain bikin stadion kayak JIS, enggak pernah kampung akuarium, enggak pernah bikin Tebet ECO Park, enggak pernah bikin halte csw, gk pernah bikin Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI)," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: