Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kadin Indonesia Sambut Positif Komitmen Pembiayaan US$83,76 Miliar Hasil Kesepakatan COP28

        Kadin Indonesia Sambut Positif Komitmen Pembiayaan US$83,76 Miliar Hasil Kesepakatan COP28 Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik komitmen pembiayaan senilai US$83,76 miliar atau setara dengan Rp1,3 kuadriliun. Komitmen pembiayaan tersebut hasil kesepakatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim ke-28 (COP28) yang berlangsung pada 30 November - Desember 2023.

        Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani, menyebutkan bahwa komitmen pembiayaan tersebut menjadi bagian dari upaya global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Ia optimis bahwa pembiayaan tersebut mampu berdampak besar terhadap akselerasi penangana perubahan iklim dunia.

        "Tentu ini bisa menjadi peluang bagi sektor usaha melalui peningkatan investasi," tegas Shinta dalam Konferensi Pers Post COP28 di Menara Kadin, Jakarta, 15 Desember 2023.

        Shinta menambahkan, pembiayaan iklim tersebut akan dialokasikan untuk mendukung mitigasi dan adaptasi perubahan iklim hingga sektor pengembangan energi terbarukan. Kemudian, ada pula pendanaan khusus untuk membantu negara berkembang dalam menekan emisi dan meningkatkan ketahanan menghadapi perubahan iklim. 

        Baca Juga: Kadin Sebut Investasi di Indonesia Kian Menarik, Ini Alasannya

        Adapun komitmen pendanaan tersebut terbagi atas tiga sektor utama, yakni pembiayaan sektor energi terbarukan sebesar US$5 miliar, sektor pangan sebesar US$3,1 miliar, dan sektor kesehatan sebesar US$2,7 miliar.

        Untuk diketahui, dukungan untuk mengurangi emisi karbon dalam Kerangka Kerja NDC telah ditingkatkan oleh Indonesia di tahun 2022. Namun, Indonesia saat ini juga tengah menyiapkan Second NDC untuk target penurunan emisi yang lebih ambisius yang rencananya akan disampaikan 2025. 

        United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) World Investment Report 2023 mengungkapkan bahwa sebagian besar investasi dalam energi terbarukan mengalir ke negara-negara maju, sekitar tiga perempat dari semua pembiayaan investasi internasional dalam energi terbarukan pada tahun 2022 mengalir ke Eropa.

        Sementara itu, negara-negara berkembang hanya menciptakan peningkatan proyek energi terbarukan sebesar 1% setiap tahun sejak 2015.

        "Ini akan memunculkan peluang penambahan kapasitas energi terbarukan dalam rangka menurunkan emisi serta peningkatan investasi yang mendukung transisi energi," tambahnya lagi.

        Baca Juga: Dongkrak Usaha Lokal, Pos Indonesia Kolaborasi Bareng Kadin dan TikTok

        Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, menyampaikan bahwa Indonesia terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target Net Zero Emission 2060, terutama lewat pendanaan iklim yang tidak membebani kepentingan negara berkembang.

        "Salah satu kunci dari keberhasilan target emisi Indonesia adalah tersedianya pendanaan iklim yang berpijak di atas azas keadilan, serta mendukung keperluan Indonesia untuk terus tumbuh tangguh," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: