Ancaman kelaparan akibat krisis iklim El Nino bakal dihadapi Indonesia ke depannya. Hal itu disampaikan Raymond Chin, CEO Ternak Uang (Platform edukasi literasi finansial) dalam kanal YouTubenya, Senin (18/12/2023).
Menurutnya kekekeringan ekstrem dan krisis air telah mengganggu produksi pangan di 22 negara, termasuk India yang melarang ekspor makanan.
Baca Juga: Makanan Ramah Lingkungan, Solusi Krisis Pangan?
Indonesia, sebagai konsumen beras keempat di dunia, terpaksa harus mencari alternatif impor dari Thailand dan Vietnam. Ancaman ini menjadi perhatian global, dan Raymond Chin menekankan pentingnya menjaga ketersediaan pangan untuk mencegah kelaparan.
"Jutaan ton produksi pangan terhambat akibat El Nino, yang juga menyebabkan inflasi beras. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) bahkan memperingatkan bahwa pada 2050, dunia dapat menghadapi bencana kelaparan yang serius," ucap Raymond Chin.
Meskipun ini bersifat makro dan tidak semua orang menyadarinya, Raymond Chin menuturkan urgensi masyarakat harus memahami dan mengatasi perubahan iklim guna menghindari krisis pangan di masa depan.
"Lalu, apakah Indonesia bisa bertahan menghadapi kemungkinan krisis pangan yang akan terjadi? Tentu, langkah-langkah strategis seperti diversifikasi sumber impor, peningkatan ketahanan pangan lokal, dan edukasi literasi finansial menjadi kunci dalam memitigasi dampak krisis tersebut," ucap Raymond.
Baca Juga: Penuhi Pasokan Pangan, ID FOOD Salurkan Bantuan Sembako di Wilayah Terdampak El Nino
Terakhir, Raymond menyampaikan hal ini menjadi tantangan besar dan perlu kesadaran dan tindakan bersama untuk membantu Indonesia melewati ancaman kelaparan yang dihadapi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: