Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menurut Fadli Zon Jawaban Prabowo di Debat Capres Pertama Jelas dan Telak

        Menurut Fadli Zon Jawaban Prabowo di Debat Capres Pertama Jelas dan Telak Kredit Foto: Instagram/Fadli Zon
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai sang Ketua Umum Prabowo Subianto telah memberikan jawaban tegas, jelas, dan telak saat debat Calon Presiden pertama beberapa waktu lalu.

        Menurut Fadli, Prabowo sangat autentik dengan penampilannya di mana memberikan jawaban apa adanya tanpa sesuatu yang dibuat-buat.

        Fadli pun setuju apabila ada anggapan yang menyebut Prabowo bukan pemimpin plastik.

        “Terkait isi dan jalannya debat, ada satu poin penting yg ingin saya garis bawahi. Dari tiga kandidat, Ketua Umum DPP Partai Gerindra @prabowo bisa tampil otentik, apa adanya. Ada yang bilang, Prabowo satu-satunya kandidat yg bukan plastik. Saya sepenuhnya setuju dgn perumpamaan tsb,” Ungkap Fadli sebagaimana dikutip dari akun Twitter X Pribadinya, Selasa (19/12/23).

        Prabowo menurut Fadli jawaban-jawaban yang Prabowo sampaikan termasuk soal Ganjar yang mempersoalkan pelanggaran HAM berat, sudah sangat jelas dan telak.

        Baca Juga: Prabowo Dicecar Soal Pelanggaran HAM Berat, Fadli Zon Pasang Badan Ungkit Jejak Masa Lalu Ganjar Pranowo-Mahfud MD

        Menurut Fadli Prabowo tak menjawab dengan kata-kata normatif layaknya kandidat lainnya.

        “Jadi menurut saya, jawaban-jawaban Prabowo dalam debat pertama Pilpres ini sudah sangat lugas, tegas, dan juga telak. Prabowo tak menjawab dengan kata-kata normatif dan bersayap sebagaimana sering dilontarkan dua kandidat lain, yang sebenarnya jika diteliti hanya bersifat tautologis, jika begini maka begitu,” jelasnya.

        Adapun soal Prabowo yang joget, meninggikan suara, tertawa (Manyun-Melet) menurut Fadli menunjukkan keauntetikan seorang Prabowo.

        Prabowo menurut Fadli menjawab pertanyaan dengan pengalaman rill sebagai orang Indonesia yang punya pengalaman.

        “Kelugasan dan otentisitas semacam itulah yang selalu dipertontonkan Prabowo, baik dalam debat kemarin, maupun dalam semua penampilan publiknya selama ini. Ia selalu membahas persoalan, atau menjawab pertanyaan, berdasarkan pengalaman riilnya sebagai manusia Indonesia yang sudah malang melintang,” jelasnya.

        “Jika harus tegas, ia akan bersuara tinggi saking semangatnya. Jika harus berkelakar, ia bisa terbahak-bahak. Jika sedang senang, ia akan berjoget spontan yang kini orang namakan “joget gemoy”. Itulah Prabowo, manusia apa adanya, otentik,” ungkapnya.

        Tanya Ganjar ke Prabowo Soal Pelanggaran HAM Berat

        Adu pernyataan terjadi antara Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo dengan Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.

        Hal itu terjadi dalam debat Capres pertama yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa (13/12/23) malam di Jakarta.

        Ganjar yang mendapat kesempatan bertanya ke Prabowo menyinggung soal permasalahan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Menurut Ganjar ada 12 kasus pelanggaran HAM berat yang sudah diumumkan ke publik mulai dari Peristiwa 65, petrus, penghilangan paksa, sampai Wamena.

        Lanjut Ganjar, pada tahun 2009 lalu DPR mengeluarkan 4 rekomendasi pada presiden. Rekomendasi tersebut, satu bentuk pengadilan HAM ad hoc, kedua menemukan 13 korban penghilangan paksa, ketiga memberikan kompensasi dan pemulihan dan yang keempat meratifikasi konvensi anti-penghilangan paksa sebagai upaya pencegahan.

        "Kalau Bapak di situ apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR? Kedua, di luar sana menunggu banyak ibu-ibu apakah Bapak bisa membantu menemukan di mana kuburnya yang hilang agar mereka bisa ziarah?" tanya Ganjar.

        Merespons hal tersebut Prabowo menyinggung soal MENKOPOLHUKAM saat ini Mahfud MD yang juga merupakan Cawapres Ganjar. Menurut Prabowo harusnya masalah ini kewenangan Mahfud. Prabowo pun merasa heran soal HAM ini selalu diarahkan kepadanya saat survei elektabilitasnya tinggi.

        "Saya merasa saya yang sangat keras membela HAM. Nyatanya orang-orang yang dulu ditahan, tapol-tapol yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya dan membela saya, saudara-saudara sekalian. Jadi masalah HAM jangan dipolitisasi Mas Ganjar ya," imbuh Prabowo.

        Baca Juga: Investor Asing Belum Ada di IKN, Jokowi: Masa Satu Saja Ndak Ada...

        Mendengar jawaban Prabowo, Ganjar merasa sang Menteri Pertahanan tersebut sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang ia tanyakan. Padahal menurut Ganjar hal ini harus ada ketegasan agar pilpres-pilpres berikutnya tak ada lagi hal seperti ini yang ditanyakan.

        "Dua ini sama-sama tidak dijawab. Maka kalau kemudian saya boleh meminta, kalau saya jadi presiden Pak, saya akan bereskan ini agar kemudian dalam kontestasi pilpres berikutnya ini tidak akan muncul lagi karena presidennya tegas menuntaskan pekerjaan itu pada eranya," kata Ganjar.

        Menanggapi kembali Ganjar, Prabowo menuding apa yang ditanyakan Ganjar sangat tendensius kepadanya. Ia mempertanyakan mengapa hilangnya orang di masa lalu ditanyakan kepadanya.

        "Lho, kok dibilang saya tidak tegas? Saya tegas akan menegakkan HAM. Masalah yang Bapak tanyakan agak tendensius. Kenapa yang 13 orang hilang pada saat itu ditanya kepada saya? Itu tendensius, Pak Ganjar, itu tendensius. Dan wakil Bapak yang mengurus ini selama ini. Jadi kalau memang keputusannya mengadakan pengadilan HAM ya kita adakan pengadilan HAM, nggak ada masalah," kata Prabowo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: