Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Barat (Diskominfo Jabar) mencatat sebanyak 500 berita hoax tersebar di wilayah Jawa Barat.
Kepala Diskominfo Jabar, Ika Mardiah mengatakan sejak Jabar Saber Hoax dibentuk pada 2019 lalu, penyebaran berita palsu atau hoax semakin menurun.
Baca Juga: Bawaslu Temukan 20 Dugaan Pelanggaran Pemilu Netralitas ASN Jabar
"Awal tahun ini belum ada, tetapi sebenarnya kan secara mingguan juga kami laporkan. Tiap hari juga ada laporannya," kata Ika kepada wartawan usai mengikuti kegiatan IKP Talk dengan tema "Perang Siber Media Sosial Menjelang Pemilu 2024," di Kota Bandung, Kamis (25/1/2024)
Menurutnya, berbagai jenis berita hoax yang beredar mulai dari Pemilu, kriminalitas kemudian juga kesehatan. "Tapi memang kalau sekarang ya Pemilu lebih banyak," imbuhnya
Selain mengantisipasi peredaran berita hoax, Diskominfo Jabar juga melakukan antisipasi terhadap peretasan website dan akun media sosial pemerintah. Berbagai upaya pun sudah dilakukan. Salah satunya penguatan website pemerintah terkasuk akun media sosial agar terhindar dari tindakan peretasan.
"Kalau untuk website ya kami tentunya dari sisi infrastruktur jaringan ya, dari sisi aplikasinya juga tentunya harus kami perkuat juga termasuk teknologinya," ungkapnya
Baca Juga: Intip! Strategi TKD Jabar Dongkrak Suara Prabowo-Gibran
Selain itu, Ia menyebutkan, pihaknya dilengkapi dengan tim respon cepat untuk mencegah insiden keamanan informasi. Langkah tersebut sudah secara masif dilakukan bahkan harus dilaporkan setiap minggu.
"Jadi melibatkan juga semua perangkat daerah. Jadi setiap ada laporan misalnya disusupi judi online, kan sekarang kan banyakan ya itu sudah segera kami atasi," katanya
Baca Juga: Lewat Senam Geulis Gemoy, Golkar Siap Menangkan Prabowo-Gibran di Jabar!
Ika mengakui jika ada salah satu website Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat yang terkena peretasan. "Tentunya ini kami segera dipulihkan dan juga tentunya kami melatih juga teman teman para admin medsos ini agar selalu menjaga agar terhindar dari aksi peretasan," jelasnya
Sementara itu, menjelang Pemilu 2024, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) bukan hanya sebatas di dunia nyata melainkan perilaku di media sosial.
Baca Juga: Money Politik Dominasi Dugaan Pelanggaran Pemilu Jabar 2024
"Pak Pj Gubernur Jabar sudah sering mengingatkan akan netralitas ASN termasuk perilaku di media sosial. Maka kami juga melakukan pembekalan kepada mereka jika ada kata-kata kurang bagus, kami yang mengingatkan bahkan harus ditake down," pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: