Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ungkap Alasan Tolak Dampingi Anies, Mahfud: Demokrat Sudah Mengancam

        Ungkap Alasan Tolak Dampingi Anies, Mahfud: Demokrat Sudah Mengancam Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, mengaku sempat diminta untuk mendampingi Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, di Pilpres 2024.

        Meski begitu, Mahfud mengaku menolak tawaran menjadi Cawapres dari Anies Baswedan. Pasalnya, kata dia, Partai Demokrat mengancam keluar dari koalisi seandainya ketua umum partainya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak maju sebagai Cawapres. 

        Baca Juga: Safari Jabar, Anies Dinilai Tuai Elektoral Positif

        "Waktu itu saya tidak mau, karena waktu itu Anies Baswedan itu di ddukung oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS. Nah Demokrat itu sudah ngancam, kalau wapresnya bukan AHY, Demokrat akan keluar dari koalisi," kata Mahfud dikutip dari YouTube Mahfud MD Official dalam acara Tabrak Prof di Aceh, Rabu (31/1/2024).

        Mahfud menyebut, seandainya menerima pinangan sebagai cawapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan gagal melenggang dalam kontestasi Pilpres. Dia mengaku menghindari hal itu terjadi.

        "Kalau saya nanti bersedia jadi wapresnya Anies Baswedan, itu nanti Anies Baswedan ndak bisa jadi calon karena Demokrat keluar," jelasnya. 

        Meski begitu, tutur Mahfud, Demokrat tetap memilih keluar koalisi meski tidak memilihnya sebagai Cawapres. Pasalnya kini, Anies Baswedan maju bersama Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan capres dan cawapres.

        Keduanya tetap melenggang maju dalam kontestasi, kata Mahfud, lantaran Cak Imin merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

        Baca Juga: Anies Baswedan Diharapkan Perbaiki Citra Koruptif Indonesia di Dunia

        "Demokrat benar keluar begitu Muhaimin diumumkan, Demokrat keluar dari itu (koalisi). Untungnya Pak Muhaimin punya kursi sendiri, sehingga PKB itu langsung bergabung di situ, tiketnya untuk mendaftar calon presiden itu terpenuhi," tandasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: