Borneo Muda gelar Dialog Publik bertemakan "Anak Muda Nusantara, Cerminan Masa Depan Indonesia Sentris" dan menghadirkan narasumber pengusaha, Muh. Awaluddin dan Direktur Lembaga Survei Kaltim (LSK) Andi Ade Lepu dan Moderator Niko Handika.
Ketua umum Borneo Muda, Harianto Minda menjelaskan kekayaan sumber daya alam Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi kebutuhan masa depan dunia. Pasalnya keberadaan jenis sawit, tambang dan migas di Indonesia menjadi bukti bahwa Kaltim adalah negeri yang kaya raya.
"Potensi sumber daya manusia terkhususnya anak muda Kaltim harus mampu berinovasi dan melakukan adaptasi dalam menyambut IKN begitu pula dengan Indonesia sentris yang menjadi cita-cita besar kaum muda," ungkap Harianto dalam keterangan resminya, Kamis (1/2/2024).
Ketua Borneo Muda juga memberikan pandangannya dalam dialog ini. Dia menyoroti pentingnya Kaltim dalam perubahan paradigma pembangunan Indonesia, dari Jawa-sentris menjadi Indonesia-sentris.
Ketua Borneo Muda dalam analisisnya menekankan bahwa Kaltim memiliki potensi besar dalam perubahan ini dan memanfaatkan momentum strategisnya.
“Kita harus mampu membaca momentum yang sangat penting dan strategis ini, agar anak-anak muda Kaltim bisa menjadi pemain kunci di IKN, di masa-masa yang akan datang. Baik dari aspek ekonomi, pemerintahan, sosial, dan budaya, hingga sampai pada kanca global dunia,” jelasnya.
Adapun salah satu pengusaha, Muh. Awaluddin, menjelaskan pentingnya kesatuan Nusantara dalam pembangunan ekonomi yang merata tidak hanya di pulau Jawa tapi seluruh Nusantara harus merata pembangunannya dan potensi anak muda harus selalu di-support dalam keberlangsungan mereka untuk melakukan inovasi pembaharuan.
"Dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur memberikan satu dampak besar dalam pemutaran ekonomi, tapi hal membuat tantangan besar untuk putra daerah dalam penguatan nyali dan semangat besar untuk terlibat aktif di wilayah IKN nantinya," tegasnya.
Baca Juga: Diresmikan Presiden RI, PosIND dan Bina Karya Luncurkan Nusantara Logistics Hub and Services di IKN
Sementara itu, Direktur Lembaga Survei Kaltim (LSK) Andi Ade Lepu juga menekankan bahwa Nusantara harus menjadi imajinasi bersama seperti penguatan Proklamasi yakni menjalin kebersamaan untuk kemerdekaan. Tentu paradigma ini telah disepakati bersama, termasuk dalam regulasi yang ada pada Undang-Undang yang menjadi dasar Nusantara.
Untuk itu, sebagai anak muda harus mempunyai gagasan besar dan konsep lebih dari itu bukan hanya gagasan dan konsep namun yang lebih penting bagaimana anak muda bisa melakukan gerakan nyata dan berdampak hingga akhir membuat sejarah besar terhadap anak muda.
"Sebab keberlangsungan kemerdekaan Indonesia itu di pengaruhi oleh kekuatan pemudanya untuk menciptakan sejarah emas," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: