PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) mengumumkan penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Recce Pharmaceuticals Limited ASX:RCE, FSE:R9Q), sebuah perusahaan asal Australia yang mengembangkan klasifikasi terbaru Anti-Infektif sintetis.
Penandatangan kesepahaman ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan klinis anti-infektif Recce di seluruh Indonesia, untuk mengatasi tantangan kesehatan global yang kritis terkait resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR).
Direktur Utama Etana, Nathan Tirtana mengatakan, Kerja sama ini adalah inisiatif bilateral yang didukung oleh Pemerintah Australia dan Indonesia.
Baca Juga: Etana Jalin Kerja Sama Strategis dengan BeiGene untuk Obat Imunoterapi Kanker
Nathan menyebut, kerjasama tersebut dilaksanakan dalam rangka memperkuat upaya bersama dalam mengatasi tantangan global terkait resistensi antimikrobaantimikroba.
“Kolaborasi ini akan memungkinkan akses Pemerintah Indonesia terhadap terapi inovatif untuk penyakit menular yang semakin mendesak,” ujar Nathan dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (9/2/2024).
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyambut baik inisiatif kolaboratif ini, yang menekankan pentingnya pengembangan terapi inovatif dalam melawan resistensi antimikroba yang menjadi isu global.
Dukungan penuh juga telah diberikan oleh Pemerintah Australia dan Indonesia dalam inisiatif bilateral yang historis ini.
"Tantangan kesehatan global terkait resistensi antimikroba adalah isu mendesak di panggung dunia. Indonesia menyambut inisiatif kolaboratif dan mendukung upaya untuk melawan resistensi antimikroba, termasuk pengembangan terapi inovatif untuk penyakit menular,” ujar Budi.
Pada kesempatan yang sama Ketua BRIN Laksana menyampaikan, ilmu kesehatan dan biomedis adalah area penting dalam penelitian dan inovasi Indonesia.
Menurutnya, Indonesia perlu membangun kemampuan nasional, terutama setelah pelajaran dari pandemi Covid-19.
“Kolaborasi ini adalah kelanjutan dari hubungan yang erat yang kita miliki dengan Australia, yang saya lihat akan terus berkembang ke depan. Kami ingin membangun keahlian bersama dan saya menantikan pekerjaan untuk dimulai bersama kami," ujar Laksanakan.
Sementara itu, Chief Executive Officer Recce Pharmaceuticals James Graham menyatakan bahwa kolaborasi ini menandakan komitmen bersama Pemerintah Australia dan Indonesia untuk memajukan kesehatan masyarakat dan mengatasi tantangan global AMR di wilayah Asia Pasifik.
Baca Juga: Etana Berhasil Kembangkan Berbagai Produk Bioteknologi dan Vaksin Sepanjang 2023
“Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya kedua perusahaan, Etana dan Recce yakin dapat membuat kemajuan signifikan dalam upaya menjadikan masa depan yang lebih sehat dan tangguh bagi kedua negara dan masyarakat global,” ujar James.
Etana akan bekerja sama Recce, untuk memajukan program klinis Recce dengan kecepatan, aksesibilitas, efektivitas biaya (termasuk dukungan besar Pemerintah), dan kualitas.
Dengan mengkoordinasikan upaya bilateral antara Pemerintah Australia dan Indonesia serta para ahli industri, ini akan memberikan Etana kepercayaan untuk mengembangkan potensi biofarmasi di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: