Teknobanker, Ujung Tombak Baru Inovasi dan Transformasi Digital Industri Perbankan
Kemajuan teknologi, khususnya internet dan telepon pintar, telah mengubah kehidupan kita secara drastis. Perubahan ini juga telah mengguncang fondasi industri perbankan tradisional. Beberapa pakar industri dan akademisi khawatir hal ini akan mengakhiri nasib bank tradisional.
Namun kehadiran technobanker bisa menjadi ujung tombak inovasi, guna menghadapi persaingan yang sangat
kompetitif di mana kompetitor bukan hanya berasal dari industri perbankan saja namun juga dari bigtech dan fintech. Implementasi berbagai inovasi, transformasi digital industri perbankan beserta tantangannya inilah yang terangkum dalam buku Technobanker yang diluncurkan di Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Dr. Elisa Indriasari, penulis buku “Technobanker” melihat nasib bank tradisional tidak akan punah. Ia yakin bahwa bank-bank ini tidak akan hancur; mereka hanya menghadapi kompetisi jenis baru. Kelangsungan hidup mereka bergantung pada penyusunan strategi digital yang kuat dan pembentukan aliansi dengan perusahaan fintech dan bigtech. Baca Juga: Survei BI: Pembiayaan Korporasi dan Kredit Perbankan Terindikasi Meningkat
"Kolaborasi ini merupakan kunci untuk memperluas akses layanan keuangan dan mendorong inklusi keuangan yang lebih luas.Tahun 2020, dengan adanya pembatasan sosial yang disebabkan oleh pandemi, memberikan dampak yang sangat besar baik bagi dunia usaha maupun individu. Namun, di masa yang penuh tantangan ini, perbankan digital dan sistem pembayaran muncul sebagai solusi terbaik dan memberikan secercah harapan," ujarnya.
Saat menulis buku “Technobanker”, Dr. Elisa mengidentifikasi tantangan signifikan bagi bank dalam transformasi digital, yaitu faktor sumber daya manusia. Dr. Elisa menyebut para pekerja talenta digital ini menggunakan istilah "Technobankers" untuk menggambarkan generasi baru profesional perbankan – mereka yang mahir dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam sistem perbankan.
"Technobanker membawa cakrawala baru bagi industri perbankan dengan inovasi dan teknologi - teknologinya," ungkapnya.
Menurutnya, merekrut dan melatih talenta-talenta dalam bidang teknologi mutakhir adalah tugas yang berat. Buku ini bertujuan untuk menjadi sumber daya penting, yang menawarkan wawasan dunia nyata bagi semua orang mulai dari lulusan baru hingga profesional dan pemimpin perbankan.
Senada, Technology and Operation Bank BNI, Totok Prasetyo yang hadir dalam peluncuran buku tersebut, menekankan pentingnya sumber daya manusia perbankan yang handal karena mereka lah yang akan mampu melakukan inovasi dengan teknologi yang ada.
"Bagaimana pun canggihnya teknologi yang bank miliki kalau tidak bisa dioptimalkan oleh SDM, maka percuma," imbuhnya.
Sementara itu, Senior Executive Vice President (SEVP) Information Technology Bank Mandiri, Daniel Subiyanto mengatakan, pilihan teknologi sangat banyak dan beragam, tinggal memilih yang sesuai kebutuhan dan mendukung layanan ke nasabah.
"Banyak teknologi, misalnya metaverse tetapi untuk saat ini belum terlalu diinginkan nasabah. Jadi ada model teknologi yang baru datang, mungkin butuh waktu baru dipakai. Tetapi teknologi seperti finger print, face recognize yang berkaitan dengan fitur keamanan pasti akan terus dipakai," kata Daniel.
Adapun buku “Technobanker” adalah story telling mengenai perjalanan learn, unlearn, andrelearn dalam 25 tahun perjalanan perbankan digital. Tujuan menulis buku ini bagi Dr. Elisa adalah agar para pembaca mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan lingkungan perbankan digital sebagai hasil dari perjalanan para technobankers untuk belajar, melupakan, dan mempelajari kembali teknologi terkini dalam dua puluh tahun terakhir.
"Technobanker" membawa Anda melalui perjalanan digitalisasi di perbankan. Transformasi institusi perbankan dalam model bisnis dan operasional bank, mengatasi berbagai tantangan: disrupsi teknologi, ekosistem digital, dan risiko
bisnis digital. Baca Juga: Transformasi Bisnis, Kantor Cabang BTN Disulap Makin Produktif
"Dan tetap fokus mengembangan keunggulan kompetitif dengan mengadopsi teknologi yang mendukung “intelligent digital banking” seperti Artificial Intelligence, Blockchain, Cloud Computing, Big Data, dan Internet of Things (IoT)," tutup Dr. Elisa yang juga sebagai CEO Digimaster.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: