Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pecah Rekor Lagi, 62 Ribu Orang Daftar Jadi PMI Tahun 2024

        Pecah Rekor Lagi, 62 Ribu Orang Daftar Jadi PMI Tahun 2024 Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) dalam membuka rekening tabungan bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) skema Goverment to Goverment (G to G) yang bekerja di Korea Selatan.

        Kepala BP2MI Benny Ramdhani mengatakan, sebanyak 62 ribu orang lebih CPMI yang telah mendaftar sebagai nasabah baru BNI taplus.

        "Untuk tahun 2024 kami bekerjsama degan BNI melalui syarat resmi pendaftaran. PMI harus mempunyai rekening taplus PMI G to G. Hal ini tentu sesuatu yang baik karena ada 62.300 nasabah baru BNI melalui pembukaan rekening taplus G to G," kata Benny dalam konferensi pers di Command Center BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).

        Lebih lanjut, Benny menyebut 62 ribu PMI yang membuka rekening BNI taplus tersebut merupakan PMI yang baru mendaftar pada tahun 2024.

        "Ini PMI yang mendaftar tahun 2024. Saya selalu mengatakan bahwa ini merupakan komitmen kami memberikan kemudahan kepada PMI karena melalui BNI taplus ini PMI akan mendapatkan beberapa kemudahan," ujarnya.

        Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu juga mengatakan, bahwa pendaftaran PMI dalam skema G to G pada tahun 2024 berada diangka paling tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

        "Untuk pendaftaran 2024 ini tembus 62 ribu lebih, ini rekor baru. Selalu saya katakan tahun-tahun sebelumnya yang mendaftar ke Korea itu hanya berada di angka 24 ribu, kemudian terjadi lonjakan yang sangat luar biasa," ujarnya.

        Benny kemudian merinci dari total 62 ribu pendaftar tersebut terbagi untuk beberapa sektor pekerjaan. Antara lain manfuktur 43 300 ribu orang dan sektor perikanan 6229 ribu orang.

        "Untuk sektor shipbuilding 1.38 (seribu tiga puluh delapan orang), untuk servis 1. 1.32 (seribu tiga puluh dua orang) dan servis 2 sebanyak 8.433 (delapan ribu empat ratus tiga puluh tiga orang)," ujarnya.

        Benny juga menyebut bahwa ada penambahan sektor baru untuk skema G to G yaitu sektor shipbuilding.

        "Sebelumnya hanya ada dua sektor G to G untuk Korea yaitu perikanan dan manufaktur, tapi sekarang sudah ada sektor baru namanya shipbuilding," terangnya.

        "Kemudian servic 1 yang diantaranya terdiri dari penanganan limbah, penerbitan buku, majalah, penanganan cargo udara dan darat dan servis 2 yang meliputi penanganan kerja di hotel, akomodasi dan restoran," tutur Benny.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: