Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Drama Sirekap, Elite PDIP: Senjatanya Baik, Manusianya Kurang Baik

        Drama Sirekap, Elite PDIP: Senjatanya Baik, Manusianya Kurang Baik Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sturman Panjaitan menyoroti kegaduhan berkenaan dengan publikasi hasil pemilu melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024. Sturman menilai polemik yang muncul bukan hanya karena ketidakakuratan Sirekap, melainkan juga karena oknum-oknum yang punya niat tidak baik dalam mengoperasikan aplikasi Sirekap.

        ”Jadi Sirekap ini salah satu metode baru yang digunakan oleh KPU dan termuat dalam peraturan KPU untuk (digunakan) lebih terbuka sebenarnya. Jadi memang aplikasi itu cukup bagus agar masyarakat tahu dengan segera,” katanya dilansir Rabu (28/2).

        Baca Juga: PKS Dukung Hak Angket Kecurangan Pemilu, 'Pengusul Awalnya PDIP'

        Sturman menggunakan istilah ’The Man Behind The Gun’ untuk menggambarkan bahwa membantu atau tidaknya suatu alat tergantung orang yang menggunakannya.

        ”Jadi kalau kita di militer karena saya (purnawirawan) prajurit marinir, always talk about the man behind the gun. (Ibaratnya) senjatanya baik kalau manusianya kurang baik itu tidak akan mengenal kebaikan. Demikian juga aplikasi, aplikasinya baik, tapi kalau (yang) input datanya tidak baik, manusia yang mengelola data tidak baik, maka tidak baik,” kata politikus ini.

        Adapun PDI Perjuangan (PDIP) menurutnya  hanya akan mengakui hasil hitung resmi sebagaimana itu sudah termaktub dalam Undang-Undang Pemilu.

        ”Makanya PDI-Perjuangan kemarin mengatakan bahwa sudah akan tidak mengakui Sirekap itu, tapi harus lewat sidang-sidang rapat pleno mulai dari kecamatan kota, Kabupaten sampai dengan provinsi dan nasional,” tambahnya.

        Lebih lanjut, ia juga meminta para penyelenggara pemilu untuk tegas dalam menjelaskan tugasnya terkhusus untuk menyikapi adanya indikasi kecurangan yang terjadi selama masa perhitungan.

        Baca Juga: Kritik Sirekap, Anies Searah dengan PKS dan PDIP

        ”Nah adapun indikasi kecurangan-kecurangan yang terjadi itu hanya bagian dari dinamika. Sebenarnya setiap Pemilu kita lihat selalu ada kata-kata demikian, tapi makanya KPU, petugas-petugas yang ada di situ harus dengan tegas dengan sejujurnya bukan hanya kepada pemerintah tapi kepada Tuhan juga mereka bertanggung jawab,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: