Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jusuf Kalla Tak Akan Bawa Nama Golkar dalam Agenda Pertemuan dengan Megawati

        Jusuf Kalla Tak Akan Bawa Nama Golkar dalam Agenda Pertemuan dengan Megawati Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa rencana pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dalam kapasitas pribadi.

        "Sebagai Jusuf Kalla," singkat JK kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta, Jum'at (1/3/2024).

        JK menegaskan, pertemuannya dengan Megawati kelak sama sekali tidak mewakili partai politik pengusung pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, maupun nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

        JK menegaskan, pertemuannya dengan Presiden Republik Indonesia ke-5 itu sama sekali tidak berhubungan dengan partai politik. Dia pun menekankan, pertemuan itu tak lain untuk kemajuan bangsa.

        "Sama sekali (tidak mewakili) dengan partai politik. Nggak ada hubungannya dengan partai politik, nggak ada," jelasnya.

        "(Pertemuan) untuk kemajuan bangsa," tambahnya.

        Meski begitu, JK tidak mengungkap pasti pertemuan dengan Megawati kapan terlaksana. Dia hanya menegaskan, pertemuan itu dilakukan untuk demokrasi yang lebih baik.

        Baca Juga: Sudah Lama Direncanakan, Anies Sebut Pertemuan JK dan Megawati Tinggal Menunggu Waktu

        "Kita selalu bertemu di hati. Belum (ada rencana) ya. Yang penting kita ingin capai yaitu suatu negara yang baik, demokratis dapat dicapai," tandasnya. 

        Sebelumnya, Politisi senior Partai Golkar, Idrus Marham mempertanyakan kapasitas JK dalam wacana pertemuan dengan Megawati. Pasalnya, Marham mengaku mendengar pertemuan itu dilakukan atas nama Partai Golkar.

        Menurutnya, pertemuan JK dengan Megawati tak etis seandainya membawa nama Partai Golkar. Kecuali, kata Marham, pertemuan itu sesuai dengan mandat Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. 

        "Pertanyaan saya dalam kapasitas apa? Terkecuali ada mandat dari ketua umum, kalau tidak ada mandat dari ketua umum maka sangat tidak etis. Ya sangat tidak etis JK bicara dengan Mba Mega atas nama Golkar," kata Marham kepada wartawan di bilangan Jalan Subang, Menteng, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: