Hadiri Pameran Seafood di AS, Aruna Kampanyekan Penangkapan Tuna yang Berkelanjutan
Dalam rangka melakukan ekspansi komoditas dan pasar ke Amerika Serikat, Aruna bersama Asosiasi Perikanan Pole & Line and Handline Indonesia (AP2HI), difasilitasi oleh KKP turut serta meramaikan Seafood Expo North America (SENA) 2024 di Boston-Amerika Serikat pada 10-12 Maret 2024.
SENA adalah pameran seafood terbesar di Amerika Utara dan merupakan acara tahunan yang dihadiri oleh ribuan pembeli dan pemasok dari seluruh dunia, mulai dari importir, eksportir, grosir, restoran, supermarket, hotel, hingga perusahaan ritel dan jasa makanan lainnya.
Pada pameran SENA tahun 2024, dengan mengusung tema "Indonesian Tuna", Aruna melihat bahwa kegiatan impor ikan tuna ke Amerika Serikat akan meningkat secara signifikan di masa depan, mengingat peningkatan popularitas makanan laut yang didorong oleh kepraktisan ikan tuna, yang juga dapat disajikan sebagai berbagai macam hidangan. Baca Juga: BMI Komitmen Mendukung Peningkatan Kualitas Hasil Perikanan di Indonesia, Berbuah Penghargaan Penyedia Seafood Ramah Lingkungan dari KKP
Indonesia sendiri merupakan negara penghasil tuna terbesar di dunia. Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP) menyebutkan bahwa volume ekspor komoditas tuna-tongkol-cakalang (TTC) ke Tiongkok pada 2023 meningkat sebesar 518,4%.
“Kami melihat bahwa sampai saat ini, Indonesia mendominasi produksi ikan tuna secara global dengan pangsa produksi sebesar 15%. Keunggulan negara kita terletak pada posisi geografisnya yang terletak di Samudera Hindia dan Pasifik, yang tentu kaya akan stok tuna. Hal ini didukung kebijakan pemerintah yang memberikan insentif bagi nelayan dan industri pengolahan. Dengan 180 supply hub dari 31 provinsi di Indonesia dan teknologi traceability yang dimiliki Aruna, kami optimis mampu menangkap dan memproduksi tuna secara berkelanjutan dan menghasilkan berbagai produk tuna yang dapat diekspor ke pasar internasional,” ujar Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Sejalan dengan SEA for All Commitment 2030 yang Aruna luncurkan beberapa waktu lalu, Utari menuturkan, Aruna juga mengampanyekan penangkapan tuna yang berkelanjutan pada pameran ini. Hal ini dilakukan untuk mencegah penurunan produksi tuna dalam negeri karena overfishing dan masalah lingkungan.
"Selama pameran berlangsung, Aruna bersama AP2HI juga memperkenalkan teknologi traceability kepada para pengunjung dan mengajak mereka untuk melakukan uji coba teknologi traceability produk tuna yang berasal dari Indonesia," cetusnya.
Selain itu, kapal untuk nelayan tuna Aruna juga telah memiliki sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC) Fisheries. Hal ini kemudian menjadi salah satu keunggulan dari tuna Aruna. Sebagai informasi, MSC sertifikasi sendiri merupakan sertifikat bergengsi untuk sustainable fisheries, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk di pasar.
Tak hanya hadir mengikuti pameran saja, mini talkshow juga diikuti oleh Aruna bersama KKP, AP2HI, dan mitra bisnis lainnya. Adapun, salah satu topik pembahasannya ialah “Social Aspect in Small-Scale Fisheries”. Baca Juga: KKP Pastikan Stok Ikan Aman Selama Ramadan dan Lebaran
"Penekanan talkshow tersebut fokus pada bagaimana perikanan skala kecil tidak hanya berdampak bagi ekonomi, tetapi juga signifikan secara sosial, berkontribusi pada mata pencaharian, ketahanan pangan, warisan budaya, dan kohesi masyarakat di komunitas pesisir," pungkasnya.
Harapannya, melalui pameran SENA 2024 ini, peluang akses pasar tuna tidak hanya terbuka di Amerika, tetapi juga di pasar Eropa, Jepang, dan Timur Tengah. Selain itu, produk perikanan Indonesia pun diharapkan tetap menjadi pemain utama di industri tuna global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman