Paltform Fintech P2P Lending 360Kredi menerapkan sejumlah langkah untuk menekan angka kredit macet.
CEO 360Kredi Kuseryansyah mengatakan kredit macet adalah sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, namun bukan menjadi sebuah hambatan untuk terus tubuh dan melayani borrower perusahaan.
“Justru menjadi dorongan kami untuk terus berinovasi. Misalnya, dengan memperkuat proses penilaian kredit, pengetatan credit scoring, dan tetap melakukan pendekatan yang humanis terhadap proses penagihan, serta pemanfaatan teknologi” ujar Kuseryansyah dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (7/4/2024).
Baca Juga: OJK Bidik Aturan Inovasi Teknologi Keuangan, Soroti Fintech dan Kripto
Kuseryansyah juga mengatakan sistem e-KYC yang saat ini dimiliki sudah baik, tetapi seiring berjalannya waktu tetap dibutuhkan inovasi dan investasi demi efisiensi dan efektivitas e-KYC.
“hal yag paling penting tentu memastikan keberlanjutan penyaluran pendanaan kepada borrower tetap terjaga dan terlayani dengan baik," ujarnya.
Kuseryansyah memproyeksikan angka kredit macet akan terjaga dengan berbagai mitigasi yang sudah diterapkan perusahaan.
Namun, dia menyadari bahwa kondisi ekonomi belum stabil sehingga 360Kredi akan terus mengamati dan mengevaluasi faktor-faktor eksternal yang akan berdampak pada kredit macet perusahaan.
360Kredi memperkirakan penyaluran pendanaan perusahaan akan terus mengalami pertumbuhan. Hingga kuartal I-2024, 360Kredi telah menyalurkan total pendanaan hingga Rp 2,4 triliun dan TKB90 terjaga di 98,49%
"Prospek tahun ini, 360Kredi cukup optimistis untuk tumbuh lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu," ucapnya.
Baca Juga: OJK Sudah Turunkan Bunga, Pinjol Masih Menyusahkan Masyarakat Nggak?
Sementara terkait dengan OJK yang tengah menggodok aturan baru batas atas pendanaan fintech P2P lending di sektor produktif, yang saat ini hanya Rp 2 Miliar, 360Kredi menyambut baik rencana kenaikan maksimum pendanaan.
“Hal ini tentu akan memperluas cakupan layanan fintech lending kepada UMKM yang merupakan kontributor penting bagi GDP dari penyerapan tenaga kerja Indonesia, juga mendorong peningkatan penyaluran fintech lending bagi UMKM yang semakin inklusif," ungkapnya.
Kuseryansyah menyebut rencana tersebut menjadi bentuk nyata dalam pemenuhan roadmap pengembangan dan penguatan fintech lending yang telah dicanangkan OJK tahun lalu, terutama terkait peningkatan porsi pendanaan sektor produktif yang dapat meningkat lebih agresif.
Bagi 360Kredi sebagai P2P lending di sektor konsumtif, rencana tersebut tidak akan berdampak pada peningkatan dana, karena pada umumnya pendanaan konsumtif berada pada range di bawah Rp 10 juta.
Lanjutnya, dalam memperingati hari Raya Idul Fitri, 360Kredi menggelar program CSR dengan memberikan santunan kepada anak yatim dan dhuafa di Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Al-Munawwaroh, Kembangbahu, Lamongan, Jawa Timur, Jumat 5 April 2024.
Kegiatan CSR #360KrediBerbagi yang digelar di YPP Al-Munawwaroh ini memberikan santunan kepada 126 anak yatim dan dhuafa berupa paket sembako seperti beras, minyak goreng, mie instan dan bahan pokok lainnya.
“Kegiatan CSR ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial kami sebagai layanan fintech terhadap lingkungan sosial," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: