Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tifatul Sembiring menilai pasokan batu bara dapat menjadi solusi atas kemungkinan krisis energi nasional untuk Indonesia. Hal ini berkaca kepada cadangan batu bara yang melimpah, salah satunya dimiliki oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Perusahaan plat merah tersebut diperkirakan memiliki cadangan komoditas terkait hingga satu abad lamanya. Meski begitu, ia juga menekankan adanya potensi masalah emisi karbon dari dari energi fosil seperti batu bara.
Baca Juga: Tahun Ketiga Bank Mandiri Raih Kampiun LinkedIn Top Companies 2024
"Saat ini sudah ada teknologinya, seperti menghambat debu-debu (batu bara) nya tak beterbangan. Juga supaya polusi yang dihasilkan juga tidak terlalu tinggi dan mampu mereduksi kadar emisi karbon itu di udara," ujarnya dilansir Kamis (18/4).
Meski rekomendasi pengurangan emisi karbon, ia juga melihat bagaimana adanya potensi kekurangan energi seperti yang terjadi di Eropa.
"Mereka pun menggunakan batu bara karena tidak ada alternatif lain untuk energi ini, apalagi masuk musim dingin kemarin," terangnya.
Dengan operasional PTBA yang aktif serta diversifikasi bisnis ke sektor listrik, dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Tifatul cukup optimistis dengan masa depan industri batu bara.
"Saya pikir kalau dengan pembangunan PLTU-PLTU besar disini kalau itu berlebih bebannya bisa diekspor ke jawa dan seluruh sumatera," ungkapnya.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Izinkan 587 RKAB Batubara Hingga 2026
Adapun ia menilai kawasan Sumatera serta Kalimantan itu sangat strategis dalam memasok kebutuhan energi nasional. Sebab keduanya dikenal sebagai lumbung energi Indonesia dengan menghasilkan banyak komoditas baik dari minyak, gas bumi dan batu bara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar