Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sahamnya Bergerak Tidak Wajar di Bursa, Begini Penjelasan Manajemen BREN

        Sahamnya Bergerak Tidak Wajar di Bursa, Begini Penjelasan Manajemen BREN Kredit Foto: BREN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan saham PT Barito Renewables Tbk (BREN) masuk kategori aktivitas perdagangan tidak wajar (Unusual Market Activity/UMA) kemarin (17/4). Hal ini disebabkan saham BREN yang mengalami peningkatan harga saham di luar kebiasaan.

        Ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut, Direktur dan Corporate Secretary BREN, Merly menjelaskan, pihaknya tidak berada dalam posisi yang tepat untuk menanggapi terkait pergerakan harga saham karena hal tersebut merupakan mekanisme pasar/market. "Terkait sentimen positif dari market, kami melihat bahwa hal ini merupakan refleksi dari kepercayaan dan apresiasi market terhadap langkah-langkah ekspansif yang dilakukan perusahaan," kata Merly, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Jumat (19/4/2024). 

        Baru-baru ini BREN telah menyelesaikan akuisisi pembangkit Listrik tenaga angin Sidrap 1 dengan nilai USD 102,2 juta dengan kapasitas pembangkit Listrik sebesar 75 MW. Selain itu, BREN bermitra dengan anak usaha ACEN Renewables International juga telah menyelesaikan akuisisi dari tiga aset late-stage development di Sulawesi Selatan, Sukabumi dan Lombok pada Januari kemarin.

        Baca Juga: Bursa Beri Perhatian Khusus ke Saham Emiten Energi Terbarukan Milik Prajogo Pangestu

        Selesainya akuisisi strategis tersebut menandai ekspansi Barito Renewables ke dalam sektor energi angin, melengkapi rekam jejak yang sudah ada di sektor geothermal dan semakin menegaskan komitmen Perseraon untuk turut mengantarkan energi berkelanjutan di Indonesia.

        “Penambahan portofolio tenaga angin ini merupakan contoh nyata keseriusan BREN dalam mengantarkan energi terbarukan untuk Indonesia terutama demi mencapai net zero target,” tambah Merly.

        Sepanjang 2023 lalu, BREN membukukan kinerja pertumbuhan yang stabil yang menunjukkan pertumbuhan yang stabil di operasional geothermal kami. Persoran mencatat pendapatan sebesar US$594,9 juta (+4,4% YoY), yang terutama disebabkan oleh peningkatan kapasitas listrik geothermal sebesar 3,4% dan penyesuaian tarif yang lebih tinggi di unit Salak, Darajat, dan Wayang Windu.

        Baca Juga: Kapasitas Listrik Geothermal Naik, Pendapatan BREN di 2023 Terkerek Jadi US$594,9 juta

        Komitmen BREN untuk menjaga keunggulan operasional sepenuhnya tercermin dalam realisasi capacity factor, yang tetap berada di atas 90% sepanjang tahun 2023 dan memperkuat posisi kuat geothermal sebagai energi terbarukan dengan energi baseload yang dapat diandalkan.

        Selain itu, dengan disiplin biaya yang kuat telah membuka jalan bagi pertumbuhan EBITDA tahun 2023 sebesar 6,1% YoY menjadi rekor tertinggi sebesar US$501,9 juta, yang menyebabkan meningkatnya margin EBITDA menjadi 84% dibandingkan dengan 83% pada tahun sebelumnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: