Ketua DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Manurung mengatakan, dengan adanya bursa Coconut Palm Oil (CPO) di Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dapat meningkatkan harga tandan buah sawit (TBS).
"Jadi bursa itu kan sudah jelas global, semakin banyak persaingan tawar menawar tentu itu akan menaikan barangnya yang diperdagangkan tersebut," ujar Gulat, Rabu (22/5/2024).
Baca Juga: Mengadu ke Kapolri, Buruh Perkebunan Sawit di Sumsel Minta Rekannya Dibebaskan
Menurutnya, dengan sifat daripada bursa CPO yang luas melalui cakupanya baik dari dalam maupun luar negeri dapat mengerek harga TBS petani.
"Dengan naiknya harga CPO tentu akan mempengaruhi harga tbs petani sawit karena harga rujukan daripada harga tbs itu adalah harga CPO," ucapnya.
Gulat mengatakan, kebijakan bursa CPO bermula dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dengan disetujuinya berdirinya bursa itu merupakan cermin dari tbs petani sawit.
Ia menilai bahwa, regulasinya itu sudah benar hanya saja melihat sejak bulan Oktober di-launching sudah 6 bulan lebih masih juga belum jalan sesuai dengan harapan.
"Belum seperyi apa yang kita inginkan jadi kami berharapnkrpada semua pemain CPO bisa merefleksikan diri untuk bersama-sama," ucapnya.
Lanjutnya, Bursa ini memberikan kesempatan kepada semuanya, khususnya umkm untuk mencari bahan baku usaha rumah tangganya dari bursa, di bursa itu harganya cukup bagus jadi ikut bermain di bursa.
Baca Juga: Perang Buat Ekspor CPO Indonesia Amblas
"Tapi satu hal yang saya sebutkan, bursa itu harus satu jangan ada dua atau tiga makanya saya minta Kemendag agar jangan lagi memberikan izin-izin baru ke bursa karena itu akan membuat dilema, bursa mana yang akan di ikuti pengambil kebijakan, contoh untuk menetapkan mengambil referensi harga cpo bursa a b dan c kalau salah ngambil keputusan atau rujukan bisa saja dianggap merugikan negara," ungkapnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar