Atase Pertahanan dari 24 Negara Dikenalkan Industry Defend dan Kesenian Tradisional
Atase Pertahanan dari 24 negara mengunjungi Gedung Sate Kota Bandung dalam rangkaian kegiatan Tour Atase Pertahanan 2024.
Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan selama kunjungannya di Gedung Sate, mereka dikenalkan dengan budaya Indonesia. Salah satunya dengan memperkenalkan beberapa bagian dari gedung pusat Pemerintahan Jawa Barat ini.
"Kita ajak main ke roof top Gedung Sate melihat keindahan Kota Bandung kemudian ke museum Gedung Sate," kata Herman kepada wartawan di Bandung, Rabu sore (5/6/2024).
Para atase pertahanan juga dikenalkan dengan kesenian tradisional Indonesia. Mereka diundang untuk menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional asal Jawa Barat seperti Angklung dan Tari Jaipongan. Pertunjukan ini memberikan gambaran tentang kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam.
Bahkan, para atase juga diajak untuk mencoba memainkan alat musik tradisional angklung. Mereka antusias mempelajari cara memainkan alat musik tersebut dan mengagumi keindahan suara yang dihasilkan.
Baca Juga: Skema Pembiayaan Perbankan Bakal Dongkrak PMDN Jawa Barat
"Barusan kita jamu dengan menyajikan kesenian khas Jawa Barat yaitu Angklung dan Tari Jaipongan," katanya.
Herman menambahkan kegiatan ini menjadi motivasi sekaligus memperkenalkan potensi wisata, kuliner, budaya Jawa Barat.
"Tourism ke depan akan berbasis budaya yang membedakan satu bangsa dengan yang lainnya," ujarnya.
Adapun, Direktur Kerjasama Internasional Pertahanan Ditjen Strategi Pertahanan Kemenhan RI Brigjen TNI Airlangga mengatakan dalam kunjungan ini, para atase pertahanan diberikan kesempatan untuk melihat langsung perkembangan industri pertahanan Indonesia yang semakin maju.
Para atase mengunjungi beberapa fasilitas produksi alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan pertahanan nasional seperti PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Len Industri.
Mereka melihat secara langsung perkembangan defend industry tanah air yang sudah menjajaki kerjasama maupun pertukaran pengetahuan teknologi dengan perusahaan maju atau defend industry negara maju lainnya.
"Kunjungan ini bisa menjadi suatu peluang atau pintu masuk beberapa negara yang selama ini belum banyak mengetahui industri pertahanan Indonesia," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: