PwC Indonesia optimistis terkait dengan pertumbuhan ekonomi dari Indonesia. Menurut laporan terbarunya, konsumsi dan investasi akan menjadi pendorong utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% di 2024.
Direktur Investasi PwC Indonesia, Julian Smith mengatakan bahwa konsumsi domestik akan tetap menjadi kontributor utama untuk mencapai target pertumbuhan 5,2% pada tahun 2024.
Baca Juga: Pentingnya Pelindungan Indikasi Geografis dalam Mendukung Perekonomian dan Ekspor di Indonesia
“Meskipun terdapat tantangan seperti penurunan harga komoditas dan kondisi perekonomian mitra dagang utama Indonesia, konsumsi domestik diperkirakanakan tetap menjadi kontributor utama dalam mencapai target ini terutama setelah memperhitungkan kenaikan gaji sebesar 8% untuk 3,7 juta pegawai negeri serta peningkatan belanja untuk kegiatan terkait pemilu," ujarnya dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Rabu (19/06/2024).
Kemenangan Prabowo Subinato - Gibran Rakabuming yang identik dengan melakukan kebijakan pemerintah sat ini menandakan iklim investasi yang stabil dan berkurangnya ketidakpastian politik. Ini penting untuk memungkinkan negara mencapai target investasi sebesar Rp1.650 triliun di 2024.
Sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 diperkirakan akan mengalami defisit sebesar Rp522,8 triliun. Bidang pengeluaran utama meliputi pendidikan, perlindungan sosial, kesehatan, dan infrastruktur.
Adapun Inflasi Indonesia diperkirakan berkisar 2,6%, dengan tantangan berupa volatilitas harga pangan dan bahan bakar, serta potensi gangguan rantai pasokan global yang mempengaruhi harga barang impor.
Di tengah tantangan perekonomian ini, Indonesia juga masih mempunyai tingkat lapangan kerja yang tinggi yaitu sebesar 69,80%, salah satu yang tertinggi di antara negara-negara G20. Hal ini akan membantu negara dalam menghadapi tantangan ekonomi global meskipun lebih dari separuh pekerjanya berada di sektor informal.
Indonesia juga memperoleh manfaat dari peningkatan ekspor produk logam peleburan akibat kebijakan hilirisasi. Namun, masih ada potensi pertumbuhan lebih lanjut yang signifikan dengan memperluas jangkauan produk-produk teknologi tinggi dan memaksimalkan dampaknya terhadap lapangan kerja, sehingga dapat membantu memperkuat perekonomian dalam menghadapi tekanan keuangan eksternal.
Baca Juga: PIK 2 Matikan Ekonomi Rakyat, Said Didu: Penguasa Berhentilah Zalim...
"Indonesia telah menunjukkan ketahanan terhadap guncangan global dan basis ekonomi yang semakin terdiversifikasi diharapkan dapat memitigasi dampak buruk tersebut, sehingga berpotensi memberikan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan yang berkelanjutan," tutur Smith.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: