Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heboh Dugaan Inafis Bocor, Datanya Coba Dijual US$1000

        Heboh Dugaan Inafis Bocor, Datanya Coba Dijual US$1000 Kredit Foto: Reuters/Kacper Pempel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kabar Indonesian Automatic Finger Identification System (Inafis) diduga bocor tengah menarik perhatian publik. Seorang hacker dengan nama MoonzHaxor mengklaim telah membobol sistem Inafis dan menjual data dari web branchxxx.

        Dilansir Senin (24/06/2024), akun twitter @FalconFeeds.io mengungkapkan data yang bocor merupakan data-data sensitif seperti gambar sidik jari sampai dengan email. Adapun data-data tersebut ditawarkan dengan harga US$1000 atau sekitar Rp16 juta.

        Baca Juga: Kalah Quattrick 0-4, Data INAFIS Bocor dan Dijual Bebas

        Namun akun Twitter @dhemit_is_back, menyatakan bahwa data yang diperjualbelikan hanya berupa ulasan rekam medis luar, sementara data utama Inafis dilaporkan tetap aman.

        Akun @dhemit_is_back menjelaskan bahwa meskipun data utama Inafis belum terkompromi, ancaman nyata datang dari serangan virus ransomware yang menargetkan server Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

        Akun tersebut mengkritik Kominfo, menyarankan agar pihak berwenang lebih fokus pada upaya pencegahan dan penanganan keamanan siber daripada mempertahankan sikap defensif yang dinilai tidak efektif.

        "Untuk @kemkominfo kami hanya ingatkan stop drama dan sok keras. Lebih baik kibarkan bendera putih kasihan orang yang berkompeten di dalam sana," ujarnya.

        Baca Juga: DPR Tuntut Kejelasan Lumpuhnya Pusat Data Nasional, Gangguan atau Serangan?

        Meskipun klaim ini telah viral di media sosial, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang mengenai kebenaran klaim kebocoran data tersebut. Pemerintah dan pihak terkait dinilai perlu segera memberikan klarifikasi untuk mengatasi keresahan publik dan memastikan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan jika kebocoran data benar terjadi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Aldi Ginastiar
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: