Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PDN, BAIS hingga Inafis Bocor, Warganet: Semudah Itu Menaklukkan Indonesia

        PDN, BAIS hingga Inafis Bocor, Warganet: Semudah Itu Menaklukkan Indonesia Kredit Foto: Getty Images/iStock
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar bocornya data yang dimiliki oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS). Informasi kebocoran data-data penting dan sensitif ini tersebar luas dalam media sosial, salah satunya dikabarkan oleh akun @MurtafhaOne1.

        Dalam unggahannya, akun tersebut menyebutkan bahwa tak hanya BAIS, Automatic Finger Indentification System (Inafis) turut bocor hingga dijual mulai dari US$1000 - US$7000 oleh peretas bernama MoonzHaxor.

        Baca Juga: Skor Glut 0-5: Setelah PDNs dan INAFIS, Kini Data BAIS Bocor, Quo Vadis Satu Data Indonesia?

        “Bocor! Data BAIS, INAFIS dan Kemenhub dijual di Dark Web, harganya 1000-7000 dollar AS,” tulis akun X @MurtafhaOne1, dilansir Rabu (26/06/2024).

        Hal ini membuat banyak masyarakat kecewa dan meluapkan hal tersebut dalam media sosial termasuk akun @MurtafhaOne1. Ia menuliskan bagaimana keamanan siber nasional masih belum matang dan mudah dibobol pihak tak bertanggung jawab.

        “Ternyata keamanan siber bangsa ini memang lemah meski sudah punya lembaga bernama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN),” jelas.

        Postingan informasi tersebut pun mendapatkan respons dari sejumlah netizen yang turut serta kaget dan merasa lemahnya sistem keamanan siber yang dimiliki oleh Indonesia.

        “Data intelijen, data jumlah alutsista, dan data rahasia lainnya bocor. Semudah itu menaklukan negara sebesar Indonesia. Ga usah pakai provokasi, ga usah pakai angkat senjata, ga usah pakai narasi besar, cuma di hack aja, takluk lah negara ini,” komentar akun X @yesmar_banu.

        "Ada yang bilang, kalau Indonesia diserang negara musuh, akan kalah dalam waktu 8 jam. Saya kira itu terlalu mengada-ngada. 20 menit aja cukup kok, masalah nyimpen data aja kacau apalagi software pertahanan?" ujar akun X @CJWiguna.

        Sejak diunggah pada 24 Juni 2024, postingan tersebut sudah mendapatkan perhatian netizen dengan total lebih dari 4000 postingan ulang dan 17000 suka.

        Adapun Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen R Nugraha Gumilar mengatakan, data-data Bais sedang dicek oleh tim siber usai muncul unggahan tersebut.

        Baca Juga: Pusat Data Nasional Diretas Saat Indonesia Gencar Serang Bandar Judi Online, Ada Hubungan?

        “Terkait akun Twitter Falcon Feed yang merilis bahwa data Bais TNI diretas, sampai saat ini masih dalam pengecekan yang mendalam oleh Tim Siber TNI,” jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Aldi Ginastiar
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: