Akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Erliza Hambari memberikan tips perihal upaya yang bisa dilakukan guna mengurangi penyerapan air yang berlebihan oleh tanaman sawit di sekitar lingkungannya.
Dalam keterangannya, Erliza menjelaskan jika salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaaatkan tandan kosong kelapa sawit melalui proses karbonisasi.
Baca Juga: Prabowo – Gibran Didesak Hadirkan Badan Sawit Nasional
Tandan kosong tersebut, ujar Erliza, dapat diolah dengan cara dibakar tanpa mencemari lingkungan. Alhasil, pembakaran yang berupa arang tersebut kemudian ditaburkan di sekitar batang sawit dengan tujuan untuk menahan air di sekitar tanaman sawit sehingga mengurangi penyerapan air oleh tanaman.
“Arang tersebut mampu menahan air hingga sekitar 60 hingga 70 persen,” tutur Erliza dalam keterangannya, dikutip Warta Ekonomi, Senin (8/7/2024).
Arang tersebut, selain berfungsi menahan air, juga bisa menyerap unsur hara dari pupuk yang ditaburkan di sekitar batang kelapa sawit. Dengan mekanisme tersebut, tanaman sawit tidak akan menyerap terlalu banyak air.
“Akan tetapi, hal ini tetap memerlukan penelitian atau riset mendalam yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi,” jelasnya.
Tak hanya itu, Erliza juga menenkankan pentingnya untuk memaksimalkan nilai tambah dari hilirisasi kelapa sawit guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini, Indonesia baru berhasil membuat 100 jenis produk dari hilirisasi kelapa sawit. Dia berharap agar ke depannya Indonesia mampu menghasilkan lebih dari 500 jenis produk yang bervariasi.
Baca Juga: Efisiensi Produksi, Sawit Butuh Inovasi Teknologi Pengolahan
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya menyarankan kepada pihak-pihak terkait untuk menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya perguruan tinggi di provinsi yang menjadi penghasil kelapa sawit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar