Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Megawati Ungkap Kondisi Hubungannya dengan Jokowi, Retak?

        Megawati Ungkap Kondisi Hubungannya dengan Jokowi, Retak? Kredit Foto: Antara/Rizal Hanafi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kondisi hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah diisukan retak akibat menolak wacana tiga periode.

        Megawati mengaku hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja, dan dirinya paham kenapa banyak yang menduga hubungannya bersama mantan wali Kota Solo itu tidak baik-baik saja, yaitu karena penolakannya terhadap perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

        Baca Juga: Anies Tidak Diinginkan Jokowi, Dasco, dan Prabowo Berada di Pilkada DKI Jakarta

        "Katanya saya tidak ini sama Presiden, loh enaknya dia ngomong kayak gitu, saya sama Presiden ya baik-baik aja, emangnya kenapa," ucapnya, dikutip dari KOMPASTV JATENG, Selasa (6/8). 

        "Hanya karena saya dikatakan karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode atau karena saya katanya tidak mau perpanjangan, loh saya tahu hukum kok, mana yang ahli hukum angkat tangan, itu kan ranahnya namanya konstitusi," imbuhnya.

        Sementara sebelumnya, di lain kesempatan Megawati memberikan kritikan tajam kepada sikap pemimpin yang menurutnya tidak lagi konseptual. Ia menilai bahwa pemimpin zaman ini lebih asyik dengan hal-hal remeh daripada fokus pada konsep pembangunan yang jelas dan mendalam.

        "Kita setelah merdeka arah panduan bagi bangsa ini tidak konseptual jadi mungkin pernah dengar sekarang kalau ada pemimpin malah jadi poco-poco," kata Megawati dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di MNC Tower, Selasa (30/07/2024).

        Megawati membandingkan keadaan saat ini dengan masa lalu, khususnya era Bung Karno, di mana para pemimpin sangat konseptual dan berjuang keras untuk kemerdekaan dari Indonesia.

        "Kalau ini jadi seperti ini, kalau ini jadi seperti ini, padahal kita negara dipertaruhkan pendiri bangsa sangat otentik tidak diminta atau meminta kemerdekaan, tapi dengan perjuangan luar biasa," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: