Pasar kripto mulai menunjukkan tanda-tanda recovery setelah mengalami penurunan signifikan. Bitcoin yang sempat merosot lebih dari 15%, menyentuh level $49.700 dari sebelumnya $59.500, kini kembali naik ke level $56.669. Ethereum, yang juga terkoreksi dari $2.760 ke $2.200, kini berada di level $2.500.
Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, menyatakan bahwa laju penurunan harga Bitcoin di bawah $60.000 dalam kurun waktu sekitar 24 jam tergolong cepat dan jarang terjadi. Hal ini terjadi karena adanya faktor ketakutan investor terhadap dinamika ekonomi global.
Baca Juga: Harga Bitcoin Terjun Bebas, Waktunya Serok lagi
"Penurunan pada tingkat tersebut untuk Bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar bukan merupakan sesuatu yang sering terjadi, sehingga menarik untuk dicermati dan dianalisis lebih lanjut," ungkap Fahmi, dilansir Rabu (07/08/2024).
Fahmi menyoroti bahwa Indeks Fear & Greed, yang mengukur sentimen pasar berdasarkan data volatilitas, market momentum, dan media sosial, menunjukkan area extreme fear di angka 17, yang terakhir kali terjadi pada Juli 2022.
"Situasi extreme fear menurut indikator ini dapat dikatakan merupakan salah satu waktu terbaik untuk melakukan pembelian aset kripto di pasar. Investor dapat mengoptimalkan kondisi ini untuk membeli Bitcoin di harga yang relatif lebih rendah dari beberapa bulan sebelum penurunan drastis terjadi," jelasnya.
Lebih lanjut, Fahmi menjelaskan bahwa investor Bitcoin dari pasar modal Amerika Serikat (AS) tidak terlihat bereaksi besar atas koreksi yang terjadi. Hal ini tercermin dari angka netflow ETF Bitcoin dan Ethereum spot yang tidak mengalami penarikan dana pada level yang tidak biasa.
"ETF Ethereum spot bahkan membukukan netflow positif sebesar $48,8 juta pada perdagangan hari Senin lalu (4/8/2024)," jelas Fahmi.
Baca Juga: Banyak Diborong Investor, Bitcoin Malah Berpotensi Melemah
Penurunan tajam ini memberikan kesempatan bagi investor untuk masuk ke pasar pada harga yang lebih rendah. Sementara itu, sentimen pasar yang sedang dalam kondisi extreme fear dapat menjadi indikator bahwa recovery atau pemulihan mungkin akan segera terjadi. Dengan demikian, investor dapat memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat portofolio mereka dengan aset kripto yang berpotensi menguntungkan di masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: