Pusat Studi Pembangunan, Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University, menggelar seminar nasional dalam rangka HUT ke-50 PSP3 IPB University pada Kamis, (15/8/2024).
Seminar yang digelar di IPB International Convention Center tersebut membahas perihal industrialisasi agromaritim dan berbagai macam strategi mengenai cara menjaga ketahanan pangan serta pengembangan pembangunan desa.
Baca Juga: Alumni IPB: Integrasi Sektor Kehutanan Penting untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045
Dalam acara tersebut, Kepala PSP3 IPB University, Jaenal Efendi, mengungkapkan bahwa potensi agromaritim Indonesia, khususnya dalam sektor pertanian, mempunyai peranan yang cukup sentral dalam perekonomian Indonesia.
Apalagi, sebutnya, Indonesia dilimpahi sumber kekayaan alam di bidang pertanian. Sehingga, hal tersebut memberikan pengaruh besar untuk memenuhi kebutuhan pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Namun, dia melihat bahwa potensi tersebut masih belum terealisasi dengan baik dalam bentuk kebijakan. Khususnya dalam sektor agromaritim pedesaan.
“Sehingga harapannya di umur PSP3 ke-50 tahun ini, bisa semakin berkontribusi besar bagi pembangunan pertanian dan pedesaan ke depan,” tutur Jaenal Efendi dalam keterangannya, Kamis (15/8/2024).
Baca Juga: Ketua Pusat Studi Sawit IPB Desak Pemerintah Serius pada Potensi Sawit
Sebelumnya, Kepala PSP3 IPB University itu mengaku bahwa selama ini pihaknya telah banyak dimintai tanggapan oleh pemerintah terkait bagaimana cara pembangunan pertanian Indonesia yang jauh lebih baik lagi.
Pihaknya juga telah banyak melakukan strategi melalui riset, kajian, dan hasilnya banyak diminta industri atau berbagai daerah yang membutuhkan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Sehingga, harapannya di usia yang ke 50 tahun, PSP3 IPB University berkomitmen untuk hadir dan berkontribusi lebih besar lagi untuk pembangunan pertanian Indonesia.
Baca Juga: Guru Besar IPB University Sebut Industri Sawit Harus Diproteksi
“Bagaimana grand design pembangunan pertanian dan pedesaan ini bisa diwujud nyatakan dalam rangka masyarakat dari sisi petani ini terberdayakan, tidak kemudian terpinggirkan tapi punya positioning, yang jelas untuk kehidupan mereka,” kata dia.
Kendati demikian, dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional dan pembangunan pedesaan, pihaknya mengaku tidak bisa bergerak sendiri. diperlukan adanya kerja sama dari berbagai pihak untuk bisa menyukseskannya.
“Bahwa ketahanan pangan ini akan tetep bisa diwujudnyatakan ketika para stakeholder dari unsur pemerintah, masyarakat civitas akademik, bahu membahu untuk bisa mewujudkan bagaimana ini bisa tercapai,” ujarnya.
Sehingga, sambungnya, harapannya ke depan baik dari hulu ke hilir bisa terus bekerja sama untuk mewujudkan tercapaianya ketahanan pangan yang baik. Apalagi, program terpilih dari presiden terpilih Pemilu 2024, Prabowo Subianto, adalah makan siang gratis atau makan bergizi gratis.
Baca Juga: Ewindo Kerja Sama dengan IPB untuk Dorong Pengembangan SDM Bidang Hortikultura Tanah Air
“Ini menjadi PR kita bersama, andai kata ini bisa teweujud tentu ini menjadi sebuah capaian,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: