Model Kepemimpinan Gibran dan Bahlil Akan Mendominasi Politik Sampai Pilpres 2029
Pengamat politik Rocky Gerung menilai model kepemimpinan seperti Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Midal Bahlil Lahadalia akan mendominasi politik sampai pemilihan presiden (Pilpres) 2029.
Pasalnya figur politik alternatif untuk Pilpres 2029 tidak ada berdasarkan kondisi sekarang, sehingga dalam 5 tahun ke depan model kepemimpinan Gibran dan Bahlil yang akan mendominasi.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Anies Kualitas Buruk dalam Pertandingan Politik
"Jadi kalau kita lihat dari posisi hari ini tidak ada lagi figur politik alternatif untuk diinvestasikan di dalam sistem rekrutmen politik kita menuju 2029, dengan kata lain model kepemimpinan macam Gibran macam Bahlil itu yang akan mendominasi politik 5 tahun ke depan," ungkapnya.
Lebih lanjut, menurutnya pemimpin yang lemah dalam integritas akan bernasib seperti Anies Baswedan.
"Saya cuma ingin mengingatkan bahwa perubahan-perubahan kualitas watak manusia itu diuji justru hari ini, mereka yang ingin menampilkan diri sebagai calon pemimpin dan ternyata lemah di dalam integritas ya bernasib seperti Anies, dasarnya itu kan," ujarnya.
Sementara diketahui, Juru bicara PKS, Muhammad Kholid mengatakan dukungan partainya untuk Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada DKI Jakarta 2024 sudah kadaluwarsa, sehingga kini membuka opsi kedua untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
"Sekarang kami mendalami komunikasi di opsi yang kedua--lebih mendalami opsi kedua ini dengan pimpinan KIM," kata Kholid saat menggelar konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 10 Agustus 2024, dikutip dari Tempo.
Ia mengatakan dukungan PKS untuk Anies-Sohinul hanya berlaku dalam rentang waktu 25 Juni-4 Agustus 2024, tapi belum ada rekomendasi dari partai lain untuk bergabung mendukung pasangan tersebut selama periode itu.
"Kandidat yang kami usung tidak bisa berlayar hingga saat ini. Oleh karena itu, DPP PKS membahas dan mengkaji opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan," kata Kholid.
Meskipun demikian, PKS mengedepankan komunikasi dengan kader akar rumput yang masih menginginkan Anies maju, tapi DPP PKS telah mengambil langkah alternatif dengan membuka peluang bersama KIM Plus. "Pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju," kata Kholid.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: