Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tanda-tanda Prabowo Tak Akan Segera Pindah dan Berkantor di IKN

        Tanda-tanda Prabowo Tak Akan Segera Pindah dan Berkantor di IKN Kredit Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Rinny Budoyo menilai kabar Presiden terpilih Prabowo Subianto akan berkantor di Istana Bogor setelah dilantik pada 20 Oktober mendatang merupakan tanda-tanda dirinya tidak akan segera pindah dan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

        Sehingga, menurut Rinny, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pihak-pihak yang menginginkan Prabowo Subianto untuk segera pindah dan berkantor di IKN setelah resmi sebagai kepala negara akan kecewa.

        Baca Juga: Jokowi Dapat Kabar Buruk dari Kota Bogor Terkait Prabowo

        "Tapi yang lebih penting dan lebih jadi perhatian dari kabar dari Bogor ini yaitu tadi, ini tanda-tanda kalau Pak Prabowo sesungguhnya nggak bakalan segera pindah dan berkantor di IKN," ucapnya.

        "Pak Jokowi dan mereka-mereka yang menginginkan Pak Prabowo untuk segera pindah dan berkantor di IKN boleh jadi bakalan kecewa," imbuhnya, dikutip dari YouTube 2045 TV, Senin (19/8).

        Sementara sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto fungsi Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kawasan ibu kota negara akan berjalan optimal paling cepat dalam 3 sampai 5 tahun mendatang.

        "Walaupun kita sadar pembangunan ibu kota itu bukan pekerjaan yang sebentar, pekerjaan yang lama dan berat, tapi saya percaya dalam 3, 4, 5 tahun fungsi daripada ibu kota ini sudah bisa berjalan," kata Prabowo di IKN, dikutip dari Tempo.

        Ia pun menegaskan akan melanjutkan pembangunan IKN yang telah dirintis Presiden Jokowi gingga selesai. "Saya sudah berkali-kali sampaikan, bahwa saya bertekad untuk melanjutkan, kalau bisa menyelesaikan. Pak Jokowi saya kira sudah mengambil peran sejarah, beliau yang inisiasi, minimal saya lanjutkan, kalau bisa saya ikut yang menyelesaikan," katanya.

        Dirinya mengatakan pengalamannya dalam berbagai pembangunan di Indonesia bisa menjadi dasar untuk mengawal pembangunan IKN sampai selesai meskipun tidak mempunyai latar belakang terkait. "Saya bukan orang teknik, tapi saya empiris, saya juga orang lapangan. Saya juga banyak membangun," ujarnya.

        Tak hanya itu, ia juga merupakan salah satu investor dalam pembangunan IKN, dan optimis mampu memenuhi harapan publik terhadap manfaat pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

        "Salah satu investor saya sendiri sebagai pengusaha. Saya kira kalau kita lihat, optimis ya, dan nanti akan kelihatan betapa manfaat daripada pemindahan ini walaupun nanti tentunya banyak yang masih harus kita kerjakan," ucapnya.

        Kemudian ketika disinggung apakah mau berkantor di IKN, ia menjawab seorang presiden harus berada di ibu kota. "Kalau ibu kota, ya Presiden ada di ibu kota," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: