Bank Indonesia (BI) menyampaikan Ketahanan sistem keuangan terjaga baik. Berdasarkan likuiditas perbankan Juli 2024 menunjukan kondisi cukup memadai, terlihat dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tetap tinggi di angka 25,56%.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkap Risiko kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) pada Mei 2024 juga rendah, sebesar 2,34% (bruto) dan 0,79% (neto).
"Ketahanan sistem keuangan yang kuat ditopang oleh perbankan yang tetap pruden dalam penyaluran kredit/pembiayaan dan memitigasi risiko kredit, termasuk risiko dari berakhirnya stimulus restrukturisasi kredit untuk penanganan pandemi Covid-19," paparnya di Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Baca Juga: Bank-bank BUMN Paling Semringah, BI Guyur Likuiditas Rp255 Triliun lewat KLM
Menurutnya, ketahanan tersebut didukung oleh tingginya rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan sebesar 26,14% dan tingginya rasio Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) kredit terhadap total kredit bermasalah bank.
"Ketahanan perbankan juga ditopang oleh kemampuan membayar korporasi dan rumah tangga yang tetap kuat, sebagaimana hasil stress test perbankan terkini," jelasnya.
Perry menegaskan, ke depannya Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: