Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Bakal Punya Nuklir, Ini Bocoran Lokasinya!

        Indonesia Bakal Punya Nuklir, Ini Bocoran Lokasinya! Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan tiga lokasi rencana pengembangan tenaga nuklir di Indonesia. Mayoritas lokasi yang dipilih merupakan wilayah yang tidak berpenghuni.

        Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Harris Yahya menyampaikan masuknya energi nuklir dalam peta penyediaan energi nasioanal diharapkan dapat mendukung langkah transisi energi lebih cepat.

        Baca Juga: Rapat Perdana di DPR sebagai Menteri ESDM, Bahlil: PNBP Kementerian ESDM Lewati Target

        ”Karena berdasarkan kalkulasi potensi energi terbarukan yang kita punya, tahun 2040 itu kita sudah memaksimalkan potensi EBT yang kita punya. Selebihnya mungkin masih ada, tetapi keekonomiannya mungkin sudah lebih tinggi, lebih mahal. Sehingga nuklir perlu masuk,” ujar Harris.

        Terkait lokasi Harris membocorkan pertama yaitu Pulau Gelasa di Kepulauan Bangka Belitung. 

        ”Pulau itu tidak berpenghuni,” ungkap Harris. 

        Untuk wilayah pertama Harris menyampaikan akan digarap oleh PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas mencapai 500 Mega watt (Mw). 

        Yang ke dua berada di wilayah Kalimantan Barat. Sedangkan lokasi ke tiga bakal berada di pulau-pulau kecik di wilayah antara Pulau Kalimantan dan Jawa.

        Baca Juga: Kementerian ESDM Sebut RUU EBET Siap Disahkan Sebelum Ganti Presiden

        ”Dari Kalimantan ke Jawa, disitu nanti akan melewati pulau-pulau kecil yang bisa dipakai untuk membangun nuklir disana,” tandas Harris. 

        Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa dari 16 persyaratan pengoperasian PLTN, Indonesia hanya perlu menyelesaikan dua persyaratan lagi. 

        Baca Juga: Indonesia Lirik Tenaga Nuklir untuk Terangi Wilayah 3T

        “Jadi persyaratan yang 16 itu, kita sisa 2. Nepio [Organisasi Pelaksana Program Energi Nuklir] sama Go Nuklir. Pemerintah kan harus menyatakan Go Nuklir apakah ada Perpres atau apa nanti karena ini belum sama Nepio lagi kita bahas,” kata Dadan di Kantor Dirjen Migas dikutip, Minggu (16/6/2024). 

        Dadan menyebut, sampai dengan saat ini, penerimaan masyarakat terhadap pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir sudah melebih angka 50%. Tercatat, kata Dadan, saat ini penerimaan pengoperasian PLTN sudah di atas 60% dan itu merupakan data yang tercatat 4 tahun yang lalu.  

        Baca Juga: Transisi Energi Nuklir Jadi Opsi, Tapi Masyarakat Masih Worry

        Terkait dengan pengembangan teknologi nuklir, Dadan menuturkan, pemerintah telah berkomunikasi dengan Rusia. Selain Rusia, ESDM juga menjalin komunikasi dengan Jepang, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat (AS).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: