Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BBM Bakal Disalurkan dengan AI, Luhut: Indonesia Bisa Hemat Rp90 Triliun

        BBM Bakal Disalurkan dengan AI, Luhut: Indonesia Bisa Hemat Rp90 Triliun Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia tengah merencanakan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Tujuannya adalah memastikan subsidi tepat sasaran, sekaligus meningkatkan efisiensi anggaran negara.

        Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa penerapan teknologi dalam distribusi bahan bakar ini diharapkan dapat menghasilkan penghematan signifikan bagi negara.

        Baca Juga: Kemenkeu Buka Suara, Pemangkasan Anggaran Subsidi Energi Terkait Pembatasan BBM?

        "Pemerintah mau meluncurkan program untuk BBM dengan teknologi AI," ujar Luhut dalam Indonesia International Sustainability Forum 2024, dilansir Jumat (06/09/2024).

        Menurutnya, sistem ini berpotensi mengurangi pemborosan anggaran subsidi hingga Rp90 triliun per tahun, yang nantinya bisa dialokasikan untuk sektor lain seperti pendidikan atau pengembangan industri.

        Mekanisme AI dalam Penyaluran BBM Subsidi

        Penggunaan teknologi akan memungkinkan pemerintah untuk memantau dan mengontrol penyaluran bahan bakar bersubsidi dengan lebih akurat. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi pelat nomor kendaraan yang mengisi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). 

        "Data penerima BBM subsidi akan diproses oleh AI, dan nozzle pengisian BBM tidak akan terbuka jika pelat nomor kendaraan tidak tercatat sebagai penerima subsidi," jelas Luhut.

        Luhut juga menekankan bahwa implementasi teknologi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengatasi tantangan-tantangan ekonomi yang kompleks.

        "Dulu, lima tahun yang lalu teknologi ini belum mungkin diterapkan. Namun sekarang dengan big data, kita bisa melakukan kontrol yang lebih baik," tuturnya.

        Baca Juga: Luhut: Indonesia Targetkan 62 GW EBT untuk Capai NZE 2060

        Inisiatif ini diharapkan membawa dampak positif tidak hanya bagi pengelolaan subsidi BBM, tetapi juga bagi keuangan negara secara keseluruhan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: