Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keuntungan Bagi Anies Tidak Maju Pilkada DKI Jakarta

        Keuntungan Bagi Anies Tidak Maju Pilkada DKI Jakarta Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai dengan tidak maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024, Anies Baswedan menyeleksi orang-orang dekatnya, apakah tulus atau mempunyai kepentingan.

        Pasalnya dalam 5 tahun ke depan Anies Baswedan tidak akan memegang jabatan di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka, sehingga akan terlihat siapa yang bertahan dan yang berlari.

        Baca Juga: Anies Bisa Siapkan Partai untuk Dideklarasikan dalam Satu Bulan

        "Justru tidak majunya Anies itu akan menyeleksi orang-orang yang selama ini barangkali dekat karena Anies punya jabatan, berharap Anies punya jabatan, sekarang untuk 5 tahun ke depan wanting for sure Anies tidak akan punya jabatan, tidak akan punya penghasilan dari hal yang sifatnya formal dari kenegaraan," ucapnya.

        "Karena itu di sinilah dituntut apakah orang-orang sekitarnya masih mau stay dengan agenda ekonominya masing-masing ataukah kemudian berlarian dan kemudian baru mendekat ketika sudah ada bayang-bayang kekuasaan di depan mata," imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (6/9). 

        Untuk diketahui, Anies Baswedan gagal maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 setelah tidak mendapatkan tiket dari partai politik (parpol).

        Sementara itu setelah gagal maju di Pilkada 2024, Anies Baswedan membuka peluang untuk mendirikan partai politik, tapi belum bisa memastikan kapan akan terwujud.

        "Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ujar Anies, Jumat (30/8/2024), dikutip dari Kompas.

        Baca Juga: Anies Baswedan dan Penyesalan Terbesarnya Setelah Gagal Nyagub di Pilkada Jakarta

        Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan semua partai politik saat ini tersandera kekuasaan. Melihat tidak bisa lagi mencalonkan sosok tertentu dalam pesta demokrasi dengan kata lain tidak lagi berdaulat.

        "Kemudian ada yang usul saya masuk partai atau bikin parpol. Nah gini, kalau masuk partai, pertanyaannya, partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan. Jangankan masuk, mencalonkan saja terancam," ungkap Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: