Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PSR dan Padi Gogo Paya Pinang Group: Solusi Pertanian untuk Ketahanan Pangan

        PSR dan Padi Gogo Paya Pinang Group: Solusi Pertanian untuk Ketahanan Pangan Kredit Foto: SMART
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Hasjrat Tjipta (Paya Pinang Group) menginisiasi penanaman padi gogo sebagai tanaman sela di antara tanaman sawit di lahan empat kelompok tani (poktan) yang menjadi mitra binaan perusahaan.

        Menurut Bambang Eko, Perwakilan Direksi PT Hasjrat Tjipta, integrasi antara tanaman padi gogo dengan sawit tersebut merupakan dukungan pada Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Padi Gogo di wilayah Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut).

        Baca Juga: Kebun Sawit Kaltim Berkontribusi Kurangi Emisi GRK

        "Lebih dari 29 poktan yang bermitra dengan Paya Pinang Group. Keempat poktan yang lakukan PSR pada hari ini seluas 186 ha," kata Bambang dalam keterangannya di Jakarta, Senin, (9/9/2024).

        Sebelumnya di Kecamatan Laut Tador Kabupaten Batubara, Sumut pada Sabtu (7/9/2024) dilakukan Tasyakuran Tanam Perdana Serentak Program PSR dan Padi Gogo di wilayah tersebut.

        Selain tanam sawit, dilakukan juga penanaman padi gogo sebagai tanaman sela yang benihnya disediakan oleh Rumah Sawit Indonesia (RSI). Sedangkan keempat poktan yang terlibat yakni Poktan Tani Mandiri, Sawita Makmur, Wahana Sawit Jaya, dan Poktan Tualang Baru.

        Menurut Bambang, setelah pelaksanaan PSR di Kabupaten Batubara akan berlanjut ke daerah Asahan, Sumut.

        Baca Juga: Lomba Batik Sawit Nasional Pertama dari Yogyakarta

        Sementara itu, dalam keterangan yang sama, Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI), Kacuk Sumarto, mengatakan jika pihaknya akan selalu mendampingi petani dan perusahaan perkebunan kelapa sawit agar bisa bermitra yang saling menguntungkan.

        "Kami harapkan nantinya petani tidak hanya menjual buah sawit, tapi juga bisa memproduksi minyak sawit sehingga pendapatannya bisa meningkat,” ujarnya.

        Sementara itu, terkait masalah pangan, hal ini ke depannya menjadi sensitive lantaran jumlah penduduk terus meningkat sementara daya dukung bumi makin berkurang. Di satu sisi, tidak semua negara bisa memproduksi pangan dan energi.

        Baca Juga: Polisi Ringkus 350 Pencuri Buah Sawit di Kalteng

        "Kita sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa sangat memungkinkan untuk memproduksi pangan dan energi yang berkelanjutan. Termasuk tanaman padi gogo ini yang selain untuk ketahanan pangan juga punya unsur gizi yang dibutuhkan tubuh manusia,” katanya.

        Dalam keterangan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Batubara, Heri Wahyudi Marpaung, mengapresiasi Paya Pinang Group yang menginisiasi penanaman integrasi padi gogo dan sawit sebagai tanaman sela di antara tanaman sawit ini. Upaya Paya Pinang, ujarnya, selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Batubara yang berupaya mengurangi angka stunting yang masih cukup tinggi di wilayah tersebut.

        "Penanaman padi gogo yang memiliki kandungan gizi ini kami harapkan bisa membantu menurunkan angka stunting di wilayah kami,” katanya.

        Lebih lanjut, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma (Salma) Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Ardi Praptono, menybut bahwa Kementan akan menjadikan Kabupaten Batubara, Labuhan Batu dan Kabupaten Serdang Bedagai terkait program PSR dan padi gogo ini. ketiga wilayah itu akan dijadikan pilot project atau percontohan kemitraan perusahaan dengan petani sawit.

        Baca Juga: Airlangga Serahkan Dana PSR Rp11,2 Miliar ke Pekebun Sawit di Palembang

        "Penanaman padi gogo ini harapannya bisa memperkuat ketahanan pangan kita. Tumpang sisip ini bisa menambah kesejahteraan petani,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: