WE Online, Jakarta - Total E&P Indonesie?dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) meluncurkan buku panduan bagi para wartawan, khususnya wartawan yang membidangi pertambangan dan migas. Etika dan kapabilitas dalam bidang-bidang spesifik seharusnya dimiliki oleh wartawan. Namun, fenomenanya tidak sedikit wartawan yang tidak fokus pada bidang tertentu dan akhirnya berdampak pada karya jurnalistik.
Banyak pihak mengapresiasi lahirnya buku ini. Pasalnya, belum pernah pihak yang meluncurkan panduan yang bidang/sektornya spesifik. Dalam peluncuran sekaligus bedah buku panduan ini, Selasa (21/4/2015), di kantor Total E&P Indonesie, Jakarta, Presiden Direktur Total E&P Indonesie Hardy Pramono melihat signifikansi adanya buku ini.
Ia mengatakan kehadiran pers sebagai pihak yang dapat menginformasikan hulu migas. Apalagi, urusan hulu migas tidak hanya berbobot ekonomi, tapi juga ada bobot politiknya.?Harapannya, buku panduan ini dapat meminimalisir ketidaktepatan dalam penulisan berita migas.
"Apabila ada kesalahan pemberitaan pada hulu migas akan berpengaruh pada industri migas dan industri terkait lainnya," katanya.
Ia pun memberikan apresiasi kepada wartawan. Ia menjelaskan peliputan mengenai harga migas dan Blok Mahakam yang dikelola Total mendapatkan peliputan relatif baik. Ia juga berterima kasih kepada semua pihak, salah satunya SKK Migas, yang selama ini juga melakukan sosialisasi kepada media mengenai migas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Arif Hatta
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: