Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dua Pilihan Bagi Anies Setelah Gagal Maju Pilkada DKI Jakarta

        Dua Pilihan Bagi Anies Setelah Gagal Maju Pilkada DKI Jakarta Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai pada titik setelah gagal maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024, Anies Baswedan harus memilih antara tetap di kancah politik atau kembali ke dunia akademisi.

        Menurutnya jika Anies Baswedan ingin tetap berada di kancah politik satu-satunya cara adalah membangun partai politik, sedangkan jika kembali ke akademis, maka menjadi moralis hingga aktivis.

        Baca Juga: 'Kekejaman' kepada Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta

        "Pada titik inilah Anies harus memilih tegas mau tetap berada di kancah politik atau balik sebagai seorang moralis ke kampus saja seorang pengajar," ucapnya,  dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamis (12/9). 

        "Kalau tetap berada di kancah politik maka tidak ada cara lain bangun partai politik, jangankan dengarkan orang lain kalau pilihannya untuk berkiprah di dunia politik, tapi kalau pilihannya balik ke kampus ya sudah jadi seorang moralis, jadi pengajar, jadi guru bangsa, jadi aktivis, ya yang tidak punya orientasi kekuasaan" imbuhnya.

        Sementara sebelumnya, Anies Baswedan membuka peluang untuk mendirikan partai politik setelah gagal maju di Pilkada 2024 karena tidak mendapatkan tiket, namun dirinya belum bisa memastikan kapan akan terwujud.

        "Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ujar Anies, Jumat (30/8/2024), dikutip dari Kompas.

        Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan semua partai politik saat ini tersandera kekuasaan. Melihat tidak bisa lagi mencalonkan sosok tertentu dalam pesta demokrasi dengan kata lain tidak lagi berdaulat.

        "Kemudian ada yang usul saya masuk partai atau bikin parpol. Nah gini, kalau masuk partai, pertanyaannya, partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan. Jangankan masuk, mencalonkan saja terancam," ungkap Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: