Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Akan Jalankan Strategi Khusus, Prabowo Siap Rangkul Megawati

        Akan Jalankan Strategi Khusus, Prabowo Siap Rangkul Megawati Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, memaparkan strategi politik yang akan dijalankan Prabowo Subianto setelah resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia.

        Ia menjelaskan bahwa Prabowo memiliki rencana besar untuk mengedepankan persatuan dengan merangkul berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar pemerintahan, guna mewujudkan pemerintahan yang solid.

        Baca Juga: Prabowo Bisa Melihat Jokowi Jika Ingin Dicintai Rakyat

        “Kenapa kita ini harus akur? Karena orang kan melihat elite. Rakyat kan melihat elit. Kalau elitenya akur, maka potensi-potensi kita (Indonesia) akan bangkit sebagai negara besar kalau kita akur," ungkapnya dilansir Jumat (20/09/2024).

        Habiburokhman juga menegaskan bahwa Prabowo tidak merasa khawatir dengan gagasan untuk merangkul semua pihak, termasuk yang berada di luar pemerintahan. Langkah ini, menurutnya, merupakan upaya untuk menciptakan suasana pemerintahan yang stabil, di mana setiap elemen bersatu demi kemajuan Indonesia.

        "Pak Prabowo itu orang yang menerapkan prinsip 'zero enemy' di internal Indonesia. Kita sebagai sesama anak bangsa, enggak perlu kita saling memupuk permusuhan satu sama lain," tegas Habiburokhman.

        Adapun terkait dengan kemungkinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo, Habiburokhman mengakui bahwa hubungan Prabowo dengan PDI-P, khususnya dengan Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri, berjalan baik. Meski begitu, ia menekankan bahwa apapun keputusan politik PDI-P akan dihormati, apakah akan bergabung dalam pemerintahan atau memilih berada di luar koalisi.

        Habiburokhman menambahkan, pilihan politik yang diambil PDI-P, seperti menjadi oposisi, bisa dipahami sebagai bagian dari konsolidasi internal mereka.

        Baca Juga: Refly Harun: Diadili atau Tidaknya Jokowi Bergantung pada Prabowo

        “Misalnya konstituen PDI Perjuangan menginginkan kita di luar pemerintahan dulu sehingga mereka bisa lebih bebas melakukan konsolidasi tanpa ada beban kekuasaan. Bisa saja seperti itu. Dan itu harus kita hormati," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: