Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menekankan pentingnya transformasi digital guna mengoptimalkan pengelolaan zakat di Indonesia. Hal itu dikemukakan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Teknologi dan Informasi Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Ec., Ph.D., saat menutup Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Transformasi Digital Nasional dan Zakathon 2024, di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Teknologi dan Informasi Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Ec., Ph.D., mendorong para amil BAZNAS se-Indonesia untuk terus berkreativitas dan berinovasi dalam menjalankan tugasnya melalui pengembangan digitalisasi dan teknologi informasi (IT) guna menjawab tantangan zaman dan meningkatkan profesionalitas pengelolaan zakat di Indonesia.
Baca Juga: BAZNAS Dorong Transformasi Digital, Terinspirasi dari Kisah Nabi Sulaiman
"Para Amil BAZNAS ini punya tanggung jawab terhadap perkembangan BAZNAS di daerah. Ke depan, kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan pendekatan agama atau ceramah agama. Kita sudah harus profesional dan memanfaatkan transformasi digital," ucap Prof. Nadra.
Menurutnya, transformasi digital merupakan suatu keharusan dalam mengoptimalkan kinerja pengelolan zakat BAZNAS di seluruh Indonesia. Pemanfaatan teknologi tidak hanya sebatas pada penggunaan alat, tetapi juga melibatkan strategi digital yang komprehensif, termasuk pengembangan media sosial dan digital marketing.
“Dengan memanfaatkan teknologi informasi, kita dapat meningkatkan efisiensi kerja, memperluas jangkauan, serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada muzaki maupun mustahik,” ujar Prof Nadra.
Prof. Nadra juga menegaskan, BAZNAS seluruh Indonesia khususnya BAZNAS daerah harus terus berinovasi untuk mengikuti perkembangan zaman.
"Kita tidak boleh berhenti berinovasi. Seperti Jepang yang banyak ditiru oleh negara-negara maju lainnya, kita juga bisa mengambil inspirasi dari yang sudah ada dan menghasilkan inovasi baru," katanya.
Prof. Nadra berharap, BAZNAS daerah dapat terus berkembang dan berinovasi dengan bertumpu pada sistem IT yang telah dikembangkan oleh BAZNAS pusat
"Saya tidak ingin BAZNAS daerah membuat platform IT sendiri-sendiri. Keamanan adalah isu besar, dan sulit dijamin jika setiap daerah membuat sistem terpisah. BAZNAS ini adalah tanggung jawab kita bersama. Kita harus bersatu dan beraksi bersama dalam menyelesaikan tugas kita," ucap Nadra.
Di akhir sambutannya, Prof. Nadra menekankan, pentingnya belajar untuk menghadapi tantangan masa depan. Sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti dengan antusias rangkaian acara Rakernis 2024
Baca Juga: Beeme dan Baznas Kolaborasi Salurkan Infak Kemanusiaan untuk Palestina
"Jika kita ingin menjadi manusia masa depan, kita harus menjadi manusia pembelajar. Ilmu yang kalian dapatkan ini jangan sampai mubazir. Terapkan di daerah kalian dan teruslah berinovasi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar