- Home
- /
- EkBis
- /
- Infrastruktur
Tebas Perjalanan dari 30 Menit Jadi 3 Menit, Pembangunan Jembatan di Era Presiden Jokowi Percepat Pengiriman Logistik di Sulawesi Tenggara
Selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, total pembangunan jembatan mencapai panjang 125.904 meter. Beberapa jembatan penting yang dibangun antara lain Jembatan Youtefa di Papua, Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur, Jembatan Pak Kasih di Kalimantan Barat, Jembatan Teluk Kendari di Sulawesi Tenggara, Jembatan Merah Putih di Ambon, Jembatan Musi IV di Sumatera Selatan, serta penggantian Jembatan CH di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selain itu, sebanyak 583 unit jembatan gantung juga dibangun untuk mempermudah akses masyarakat di pedesaan. Di antaranya adalah Jembatan Sepan Kareho di Kalimantan Barat dan Jembatan Wear Fair di Maluku.
Salah satu jembatan yang memberikan dampak besar adalah Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1.348 meter. Jembatan ini menghubungkan kawasan Kota Lama dengan Kecamatan Poasia di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 22 Oktober 2020, jembatan ini dibangun selama lima tahun sejak 2015 dengan biaya Rp800 miliar, dan berperan penting dalam meningkatkan mobilitas serta perekonomian di daerah tersebut.
Sebelum adanya jembatan ini, masyarakat yang ingin bepergian dari Kota Lama ke Poasia harus menempuh jalur laut atau memutari teluk sejauh 20 km, yang memakan waktu sekitar 30-35 menit. Dengan beroperasinya Jembatan Teluk Kendari, waktu tempuh tersebut dapat dipangkas drastis menjadi hanya 3-5 menit.
Pemangkasan waktu ini tentu meningkatkan efisiensi transportasi dan distribusi barang, yang sangat penting bagi pengembangan kawasan industri di Pulau Bungkutoko dan sektor logistik Kota Kendari.
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari juga menggunakan 90% material lokal, yang mencerminkan komitmen terhadap penggunaan sumber daya dalam negeri. Proyek ini mencakup berbagai elemen konstruksi seperti jalan pendekat, bentang utama sepanjang 200 meter, dan empat lajur kendaraan, serta trotoar.
Selain itu, jembatan ini terhubung dengan jalan nasional dan Outer Ring Road sepanjang 40 km, yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe.
Dampak positif dari jembatan ini meliputi peningkatan konektivitas antar wilayah, mempercepat distribusi logistik, dan mendukung pengembangan sektor ekonomi seperti pariwisata dan industri pelabuhan di Kendari.
Jembatan ini bukan hanya simbol infrastruktur modern di Sulawesi Tenggara, tetapi juga menjadi solusi penting bagi masalah transportasi yang selama ini menghambat aktivitas perekonomian di wilayah tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: