10 Tahun Transformasi Digital ala Pemerintahan Jokowi Berhasil Munculkan UMKM hingga Unicorn di Indonesia
Dengan fokus pada percepatan transformasi digital di berbagai sektor, perkembangan ekonomi digital di Indonesia mengalami lompatan tinggi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dalam 10 tahun terakhir, ekonomi digital menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan nasional, terutama di masa pandemi COVID-19 yang secara dramatis justru mempercepat adopsi teknologi.
Digitalisasi tidak hanya terjadi di sektor bisnis besar, tetapi juga di sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Dukungan pemerintah melalui berbagai program digitalisasi membuat jutaan UMKM beralih ke platform digital, sehingga mampu bertahan bahkan berkembang di tengah keterbatasan mobilitas.
Peran infrastruktur digital juga sangat penting dalam mendukung perkembangan ini, terutama dengan penyelesaian proyek strategis seperti Palapa Ring yang memperluas akses internet hingga ke pelosok negeri.
Saat pandemi melanda, sektor startup dan unicorn nasional juga menikmati pertumbuhan yang pesat. Ekosistem startup di Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dengan beberapa perusahaan teknologi mencapai status unicorn dan decacorn.
Baca Juga: (Infografis) 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Menekan Angka Kemiskinan
Digitalisasi di Masa Awal Jokowi
Pada awal periode Presiden Jokowi, ekonomi digital Indonesia masih dalam tahap awal dengan penetrasi internet yang rendah. Hanya sekitar 20% penduduk Indonesia yang memiliki akses internet pada tahun 2014. Hal ini mendorong pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur telekomunikasi, seperti pembangunan Palapa Ring, sebagai landasan percepatan digitalisasi.
Program "Go Digital" untuk UMKM diluncurkan pada 2017, memberikan pelatihan kepada pengusaha kecil dalam memanfaatkan platform online untuk memperluas pasar mereka. Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di bawah kepemimpinan Budi Arie Setiadi, pada 2024 penetrasi internet telah mencapai lebih dari 82%, jauh meningkat dibandingkan 34,9% pada 2014.
“Proyek Palapa Ring dan perluasan jaringan internet ke daerah-daerah terluar menjadi tonggak penting dalam mendorong pemerataan akses digital di seluruh Indonesia,” ujar Budi Arie.
Pandemi COVID-19 pada 2020 menjadi momentum akselerasi bagi sektor ekonomi digital. Pembatasan aktivitas fisik membuat masyarakat dan bisnis beralih ke platform digital.
Laporan terbaru dari Kominfo menyebutkan bahwa lebih dari 30 juta UMKM telah beralih ke platform digital pada 2024, meningkat drastis dari 13,7 juta dibandingkan pada 2021. Program-program pelatihan digital yang digelar oleh pemerintah, termasuk Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, berperan besar dalam membantu UMKM mengadopsi teknologi digital.
“Pandemi mempercepat perubahan perilaku masyarakat terhadap layanan digital. Ada peningkatan signifikan dalam penggunaan e-commerce, layanan pembayaran digital, dan platform online lainnya,” kata Budi Arie Setiadi, Menteri Kominfo.
Laporan Google, Temasek, dan Bain juga memproyeksikan bahwa nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai USD 90 miliar pada 2024, dibandingkan hanya USD 40 miliar pada 2020.
Baca Juga: Sejak 2014, Pemerintahan Jokowi Meningkatkan Kecepatan Internet Indonesia dari 1,2 Mbps ke 23 Mbps
Pertumbuhan dan Capaian Ekonomi Digital
Ekosistem startup Indonesia terus berkembang di bawah pemerintahan Jokowi. Pada tahun 2024, Indonesia telah memiliki 12 unicorn, dengan beberapa di antaranya telah mencapai status decacorn, seperti Gojek dan Tokopedia.
“Dukungan pemerintah terhadap startup sangat jelas terlihat melalui berbagai program inkubasi, regulasi yang mendukung inovasi, dan kemudahan akses terhadap pendanaan,” tambah Budi Arie.
Program "1000 Startup Digital" yang diluncurkan sejak 2016 juga memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan jumlah startup di Indonesia, dengan lebih dari 3.500 startup baru tercatat hingga tahun 2024.
Menurut data terbaru dari Kominfo, kontribusi ekonomi digital terhadap PDB Indonesia telah mencapai 12% pada tahun 2024, setara dengan USD 140 miliar. Hal ini jauh meningkat dibandingkan kontribusi 2% pada awal masa kepemimpinan Jokowi di tahun 2014.
“Transformasi digital yang kita lihat hari ini merupakan hasil dari upaya panjang dan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta,” kata Budi Arie.
Penetrasi internet yang kini mencapai lebih dari 82% juga menunjukkan hasil positif dari inisiatif pemerintah dalam memperluas akses internet di seluruh Indonesia. Investasi di sektor teknologi melonjak tajam, dengan total investasi mencapai USD 9,6 miliar pada 2024, menunjukkan tingginya minat investor terhadap potensi ekonomi digital Indonesia.
Menurut Budi Arie, “Salah satu fokus utama Kominfo ke depan adalah memastikan pemerataan akses internet di seluruh Indonesia, khususnya daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal).”
Ke depan, sektor-sektor seperti kecerdasan buatan (AI), big data, Internet of Things (IoT), dan teknologi hijau diperkirakan akan menjadi penggerak utama ekonomi digital Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement