BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) mempertegas komitmennya untuk menjadi pemimpin dalam industri strategis ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) dunia. Hal ini didukung oleh melimpahnya sumber daya bahan baku baterai di Indonesia.
“Hari ini kita punya komoditas yang strategis (dan) komoditas kita yang kritis, tapi kita gak bisa ngedrive harga buat komoditasnya kita, padahal kita produser utama. Nah, ini penting, maka kita sekarang ingin juga bisa menjadi trendsetter untuk harga komoditas yang memang sangat strategis dan kritis untuk ev battery ecosystem,” ucap Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, di Sosialisasi: MediaMIND 2024, di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Dilo menjelaskan bahwa Indonesia memiliki seluruh sumber daya yang diperlukan untuk komponen baterai. Sebagai contoh, anoda dapat dihasilkan dari hilirisasi batu bara menjadi grafit sintetis. Saat ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah berhasil menjalankan proyek percontohan tersebut.
Baca Juga: Serius Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, Wuling Siap Produksi Baterai EV di Indonesia
Grafit Sintetis merupakan bahan utama pembuatan anoda, yang merupakan elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi pada baterai lithium-ion (Li-ion). Untuk katoda baterai, terdapat dua jenis teknologi, yakni Lithium Ferro Phosphate (LFP) dan Nickel Manganese Cobalt (NMC). Jika berbicara tentang baterai NMC yang berbasis nikel, Indonesia memiliki cadangan nikel yang besar, di mana sekitar 60% produksinya saat ini dikuasai oleh anggota Grup MIND ID.
”Nah, kalau kita ngomong yang berbasis nikel (NMC), teknologinya nikel, cobalt, sama mangan, itu semua Indonesia punya. Indonesia ini kalau nikel-nya mungkin salah satu produser terbesar di dunia dan Antam, Valley ini mungkin merepresentasi sumber daya dan cadangan sekitar 60 persennya. Jadi, grupnya MIND ID menjadi pemain penting di (Baterai) NMC,” lanjut Dilo.
Baca Juga: Pembangunan Masa Depan, MIND ID Pacu Realisasi Proyek Strategis
Dilo menegaskan, MIND ID siap memainkan peran kunci ini melalui beberapa langkah strategis. Pertama, dari sisi upstream (hulu), MIND ID akan memastikan umur tambang lebih dari 25 tahun dan terus mengintensifkan eksplorasi mineral untuk mendukung kebutuhan industri strategis ekosistem baterai EV.
Kedua, dari sisi midstream, MIND ID akan fokus pada hilirisasi yang saat ini terus berjalan. Ketiga, dari sisi hilir, MIND ID bertekad memimpin pasar ekosistem baterai global dengan memperkuat strategi komersialisasi, menjadi pengaruh dalam penetapan harga melalui kemitraan strategis dengan pemain global, serta mencapai keunggulan biaya.
”Jadi kita (tindak lanjutkan) buat baterai yang memang teknologinya kita sendiri, anodanya kita sendiri, teknologi katodanya kita sendiri dan ini kita, ya memang belum maksimal, tapi sudah ada. Ini terkait sama inovasi, kita gak berani terlalu tinggi, takutnya malah gak jalan. Jadi memang kita buat inovasi-inovasi yang bisa kita kerjain dan bisa kita realisasiin,” tutup Dilo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat