Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bahlil Sebut Pemerintah Bakal Tambah 10% Saham Freeport, Begini Kata MIND ID

        Bahlil Sebut Pemerintah Bakal Tambah 10% Saham Freeport, Begini Kata MIND ID Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah berencana meningkatkan jumlah saham PT Freeport Indonesia dari 51% ke 61%. Rencana peningkatan jumlah saham 10% itu diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/10).

        ”Insya Allah, proses ini kita upayakan selesai paling lambat awal tahun depan, tergantung dari komunikasi PT Freeport," ungkap Bahlil.

        Baca Juga: Menteri ESDM Tanggapi Santai Kebakaran Freeport: Biasalah Itu

        Bahlil menerangkan bahwa dalam hal ini Pemerintah tengah menegosiasi tambahan saham 10% itu dengan harga yang serendah-rendahnya, bahkan ada opsi tanpa biaya.

        "Kami mengupayakan harga serendah mungkin. Bahkan berpotensi bisa gratis,” lanjut Bahlil.

        Bahlil memastikan bahwa perpanjangan ini akan memberikan keuntungan signifikan bagi Indonesia, terlebih dengan kepemilikan pemerintah yang 51%. 

        "Saya pastikan bahwa perpanjangan ini akan bagus untuk Indonesia. Karena 50% sahamnya itu adalah sekarang milik pemerintah indonesia," kata Bahlil.

        Sementara itu Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, di Sosialisasi: MediaMIND 2024, di Jakarta, Selasa (29/10/2024) menyampaikan terkait rencana rencana tersebut, MIND ID malah meminta kejelasan terlebih dahulu terkait kepastian perpanjangan Izin Usaha Pertambangan PTFI setelah 2041.

        ”Sebelum ngomong tambahan 10% nya. Pertanyaannya dulu nih, mau diperpanjang atau enggak,” ucap Dilo.

        Baca Juga: PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi

        ”10%, 60%, 100% itu setelah ini mau diperpanjang apa nggak. Gitu kira-kira bos atau dikembalikan ke pemerintah, kalau kita mau perpanjang, ada perpanjangan, kita ditunjuk sama pemerintah untuk diperpanjang lagi, maka kita mau bersama-sama lagi kalau bersama-sama lagi ada porsi-porsi yang harus kita bicara,” jelas Dilo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: