Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba Bersih CLEO Tembus Rp1,98 Triliun! Ini Strategi Tanobel Group Menguasai Pasar AMDK

        Laba Bersih CLEO Tembus Rp1,98 Triliun! Ini Strategi Tanobel Group Menguasai Pasar AMDK Kredit Foto: CLEO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), bagian dari Tanobel Group milik konglomerat Hermanto Tanoko, membukukan kinerja positif dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 61% year-on-year (YoY) pada kuartal ketiga 2024. Emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ini meraih laba bersih konsolidasian mencapai Rp336,49 miliar, yang didorong oleh peningkatan penjualan lebih tinggi dibandingkan kenaikan beban pokok.

        Segmen AMDK dalam kemasan botol tetap menjadi kontributor utama pendapatan CLEO, mencatatkan penjualan Rp1,08 triliun atau setara 54% dari total pendapatan perusahaan. Sementara itu, segmen AMDK non-botol memberikan kontribusi Rp861,98 miliar atau 44%, dan produk lainnya sebesar Rp34,99 miliar atau sekitar 2%.

        Total penjualan CLEO sepanjang kuartal ketiga ini mencapai Rp1,98 triliun, naik 32% dibandingkan dengan Rp1,50 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan juga naik 22% menjadi Rp819,47 miliar.

        Baca Juga: Emiten Cat Milik Crazy Rich Hermanto Tanoko Raih Laba Double-Digit, Ini Rahasia Suksesnya!

        CEO CLEO, Melisa Patricia, mengungkapkan kunci keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan kinerja positif ini. “Keberhasilan secara terus menerus mencatatkan pertumbuhan positif yang signifikan ini bisa dicapai karena CLEO secara konsisten melakukan ekspansi baik jaringan pemasaran maupun pabrik di seluruh Indonesia. Dan kami berkomitmen penuh untuk terus mengupayakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan ini," jelasnya.

        CLEO kini mengoperasikan 31 pabrik di seluruh Indonesia untuk mendekatkan lokasi produksi dengan konsumen, mengingat karakteristik produk air minum yang berat dan membutuhkan tempat penyimpanan luas. Dengan strategi ini, perusahaan mampu mengurangi biaya transportasi dan distribusi. CLEO juga didukung oleh 380 jaringan distribusi internal dan 7.000 mitra distribusi eksternal.

        Baca Juga: Indofood Raup Laba Rp8 Triliun di Tengah Gejolak Ekonomi, Ini Kata Anthoni Salim

        Untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang, CLEO telah merealisasikan belanja modal (Capex) sebesar Rp514 miliar hingga September 2024. Dana ini dialokasikan untuk pembangunan pabrik baru, peningkatan kapasitas produksi, serta perluasan jaringan distribusi. Tahun ini, CLEO sedang membangun pabrik di Palu, Pontianak, Pekanbaru, dan Palembang.

        Melisa Patricia juga menekankan pentingnya kualitas produk CLEO dalam menjaga kepercayaan konsumen. “Kami menyediakan produk air murni yang diproses menggunakan nano filter berteknologi tinggi dan kemasan bebas BPA. Komitmen CLEO terhadap lingkungan juga diakui melalui sertifikasi ecolabel dan sertifikasi industri hijau untuk pabrik di Pandaan, Jawa Timur," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: