Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BNI Raih Apresiasi Pasar atas Inisiatif ESG dan Pembiayaan Berkelanjutan

        BNI Raih Apresiasi Pasar atas Inisiatif ESG dan Pembiayaan Berkelanjutan Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI semakin menjadi sorotan analis berkat inisiatifnya dalam memperkuat tata kelola berbasis Environmental, Social & Governance (ESG). Langkah-langkah bank berlogo 46 ini untuk mendukung keberlanjutan lingkungan mendapat apresiasi positif dari pasar, sebagaimana tertuang dalam laporan riset Ciptadana Sekuritas.

        Dalam risetnya, Ciptadana Sekuritas menyoroti tiga langkah utama BNI dalam mendukung aspek lingkungan. "BNI secara aktif melaksanakan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu POJK 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan, melalui implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) sebagai wujud kepatuhan pada regulasi tersebut," tulis laporan tersebut.

        Baca Juga: Buka Suara, BNI Sambut Baik Kebijakan Penghapusan Piutang Macet UMKM

        Selain RAKB, Ciptadana Sekuritas menekankan fokus BNI pada sustainable financing atau pembiayaan berkelanjutan yang dimulai sejak 2019. BNI secara khusus mengidentifikasi dasar pembiayaan berkelanjutan di berbagai sektor, termasuk industri kelapa sawit, energi terbarukan, hutan sosial, dan obligasi hijau.

        BNI telah mencatatkan portofolio pembiayaan hijau sebesar Rp188 triliun atau setara dengan 26% dari total pinjaman bank. Selain itu, BNI berhasil menerbitkan obligasi hijau pertama senilai Rp5 triliun pada 2022, di mana sekitar 87% hasilnya telah dialokasikan untuk proyek-proyek dengan dampak lingkungan positif.

        Pada laporan terbarunya di Juni 2024, BNI melaporkan perkembangan alokasi dana dari penerbitan obligasi hijau. Sebanyak Rp4,4 triliun telah disalurkan untuk pembiayaan lima sektor utama yang berdampak positif pada lingkungan.

        Dari jumlah tersebut, sekitar 53% dialokasikan untuk sektor transportasi berkelanjutan, 18% untuk sumber daya alam dan penggunaan lahan secara berkelanjutan, 13% untuk pengelolaan limbah dan konversi limbah menjadi energi, serta masing-masing sekitar 8% untuk sektor energi baru dan terbarukan (EBT) dan bangunan hijau (green buildings).

        Salah satu proyek transportasi berkelanjutan yang didukung BNI adalah Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, sistem kereta rel listrik yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota sekitarnya seperti Bogor, Depok, dan Bekasi. 

        Proyek ini akan terintegrasi dengan moda transportasi lain, seperti bus Transjakarta, commuter line, dan fasilitas park and ride, serta diharapkan dapat melayani 25,5 juta penumpang per tahun berdasarkan proyeksi dalam Studi Kelayakan LRT Jabodebek 2024.

        Baca Juga: BNI Tingkatkan Keamanan Siber dengan Adopsi Standar Internasional, Demi Jaga Data Nasabah

        Selain fokus pada regulasi dan pembiayaan ramah lingkungan, BNI juga mengambil langkah-langkah internal untuk mendukung lingkungan. 

        “Berbagai proyek dan kegiatan lingkungan seperti efisiensi tanpa kertas, program penghematan sampah, sistem pengelolaan air limbah, dan pemasangan panel surya. BNI juga menyelenggarakan berbagai kegiatan konservasi keanekaragaman hayati,” tulis laporan riset tersebut.

        Konsistensi BNI dalam mengimplementasikan program-program ESG ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga berkontribusi nyata dalam menciptakan dampak lingkungan positif yang berkelanjutan. Dukungan pasar terhadap inisiatif ESG BNI semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor dalam perbankan berkelanjutan di Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: