- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Kementerian ESDM Apresiasi Efisiensi dsn Kontribusi PLTU Banten 3 Lontar di Sistem Jamali
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar yang terus menunjukkan performa sebagai salah satu pembangkit listrik yang paling efisien di kawasan Jawa-Madura-Bali (Jamali).
Dengan kontribusi besar dalam menjaga stabilitas sistem kelistrikan di wilayah padat industri, PLTU ini diharapkan mampu menjadi contoh pembangkit listrik berkualitas.
Hal ini disampaikan Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Havidh Nazif saat mendampingi Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XII DPR RI, di PLTU Lontar, di Tangerang, Banten, Jumat (08/11/2024).
Havidh mengungkapkan, PLTU Lontar memiliki peran penting dalam mendukung kebutuhan listrik di Pulau Jawa.
"Kawasan industri di Jawa membutuhkan pasokan listrik stabil dari PLTU sebagai beban dasar atau baseload," ujarnya.
Penyediaan listrik di kawasan industri membutuhkan perhatian banyak pihak. Untuk itu Havidh mengajak semua pihak untuk memberikan saran dan masukan tentang apa yang perlu ditingkatkan demi penyediaan listrik yang lebih baik di masa depan.
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan bahwa tantangan sistem energi Indonesia saat ini bukan hanya mencukupi kebutuhan, tetapi juga memenuhi kaidah lingkungan yang semakin ketat.
"PLTU Lontar ini harus memenuhi standar emisi yang tinggi, selaras dengan Paris Agreement,” ujar Sugeng.
Menurut Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN Indonesia Power Hanafi Nur Rifai, PLTU Lontar tidak hanya menekankan kapasitas pasokan energi, namun juga melibatkan program pengendalian emisi yang sesuai dengan target perusahaan.
Sejak tahun 2021, PLTU Lontar telah menjalankan rekomendasi dari otoritas terkait, dengan peningkatan pemanfaatan lahan sekitar tiga persen yang berkontribusi dalam menurunkan emisi sekitar 299 unit.
"Selain aspek lingkungan, PLTU Lontar turut melibatkan komunitas lokal dengan mengembangkan program UMKM yang mencakup pengelolaan fly ash dan bottom ash menjadi produk yang bernilai ekonomi,” kata Hanafi.
Seperti diketahui PT PLN Indonesia Power sebagai pengelola PLTU 3 Banten merupakan anak perusahaan dari PT PLN (Persero) yang bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik.
PLTU 3 Banten mulai beroperasi pada Tahun 2011 dan berlokasi di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang. PLTU ini merupakan bagian dari proyek percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MV berdasarkan Perpres No.71 tahun 2006.
PLTU Banten 3 Lontar dibangun di atas lahan 94 hektar dengan 4 unit pembangkit dengan kapasitas masing masing unit 315 megawatt sehingga total kapasitas yang dikeluarkan adalah 1260 MW. Daya listrik yang dihasilkan akan disalurkan melalui jaringan transmisi 150kV(SUTT) sepanjang 22 km ke Gardu Induk Telaga Naga ke Gardu Induk New Tangerang.
PLTU Banten 3 Lontar telah berkontribusi besar terhadap sistem kelistrikan di Indonesia terutama sistem kelistrikan di Jakarta Banten yang menopang beberapa Obvitnas seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Istana Negara, dan kantor pemerintahan.
Komitmen menghadirkan energi bersih untuk mendukung Net Zero Emission dari PLTU Banten 3 Lontar dibuktikan dengan beberapa penghargaan diantaranya Proper Emas, Penghargaan Soebroto Award, dan Penghargaan Asean Coal, Awards.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat