Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA, Mendag Budi Ungkap Pengaruh Bagi Kinerja Perdagangan RI-Korsel

        Dorong Pengoptimalan Pemanfaatan IK-CEPA, Mendag Budi Ungkap Pengaruh Bagi Kinerja Perdagangan RI-Korsel Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan Indonesia mendorong pengoptimalan pemanfaatan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Korea Selatan (IK-CEPA), terutama di sektor perdagangan barang.

        Salah satu caranya adalah melalui sosialisasi bersama secara intensif, mengingat IK-CEPA telah berlaku efektif sejak 1 Januari 2023, ini akan dapat meningkatkan kinerja perdangan bagi Indonesia dan Korea Selatan (Korsel).

        Baca Juga: Kemenkeu Kejar Pajak Ekonomi Bawah Tanah

        Mendag Budi menyampaikannya dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan Inkyo Cheong, pada Rabu, (13/11) di Lima, Peru, di sela APEC Economic Leaders’ Week (AELW) 2024. 

        Mendag Budi didampingi Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono dalam pertemuan tersebut.

        “Indonesia mendorong sosialisasi bersama yang lebih intensif untuk meningkatkan pemanfaatan IK-CEPA, terutama di sektor perdagangan barang. Pemanfaatan IK-CEPA yang optimal tentunya dapat meningkatan kinerja perdagangan kedua negara. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, yaitu melalui sosialisasi bersama dengan lebih intensif lagi,” kata Mendag Budi, dikutip dar saran pers Kemendag, Kamis (14/11).

        Indonesia dan Korea Selatan juga telah mengimplementasikan Sistem Pertukaran Data Elektronik untuk Dokumen Asal (Electronic Origin Data Exchange System/EODES) sejak Maret 2024 sebagai sistem pertukaran SKA elektronik (e-SKA) untuk pengenaan tarif preferensi IK-CEPA. Implementasi EODES diharapkan dapat lebih memfasilitasi pemanfaatan IK-CEPA dan meningkatkan perdagangan kedua negara.

        Hal lain yang disampaikan Mendag Budi pada pertemuan bilateral tersebut, yaitu rencana pelaksanaan Pertemuan Komite Bersama (JCM) IK-CEPA dan Joint Comittee on Economic Cooperation (JCEC) Indonesia-Korea Selatan (JCEC), serta Dialog Think-Tank ASEAN-Korea Selatan. Mendag Budi menyatakan dukungannya terhadap rencana pelaksanaan Pertemuan Kedua JCM IK-CEPA. Pertemuan Pertama JCM IK-CEPA sebelumnya berlangsung pada 11–12 Desember 2024 di Bali-Indonesia.

        Selanjutnya, Mendag Budi mengungkapkan dukungannya terhadap rencana Pertemuan Ketiga JCEC Indonesia-Korea Selatan di Jakarta pada Desember 2024. “Saya mendukung rencana Pertemuan Ketiga JCEC Indonesia-Korea Selatan di Jakarta pada Desember 2024. Pertemuan tersebut akan membahas perkembangan kerja sama ekonomi kedua negara,” jelas Mendag Budi.

        Sebelumnya, pertemuan pertama JCEC Indonesia-Korea Selatan dilaksanakan di Jakarta pada 22 Januari 2022. Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan di Seoul pada 24 Juli 2023. 

        Terkait proposal Korea Selatan untuk membentuk ‘the ASEAN-ROK Think-Tank Dialogue, Mendag Budi menyampaikan, Indonesia dan anggota ASEAN menyambut baik proposal tersebut. “Indonesia mendorong ASEAN dan Korea Selatan untuk dapat menugaskan pejabat ekonomi senior untuk menyusun langkah-langkah tindak lanjut dalam mengimplemetasikan proposal termasuk menyusun tema yang menjadi kepentingan kedua pihak,” jelas Mendag Budi.

        Sementara itu, Korea Selatan meminta dukungan Indonesia sebagai Tuan Rumah APEC 2025. Selain itu, Korea Selatan juga akan melakukan diseminasi IK-CEPA pada 2025.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: