Indeks Konsumsi Ikan Sumut Masih Rendah, Pemprov Serukan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan Hingga ke Desa-desa
Pemprov Sumatera Utara (Sumut) mendorong agar Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota bahkan hingga ke desa-desa guna meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Sumut. Gerakan tersebut diharapkan bukan sebatas seremonial semata tetapi jadikan sebagai komitmen, mengingat Sumut sendiri merupakan daerah penghasil ikang yang besar menempati urutan ke-9 dari seluruh Indonesia, namun tindeks ingkat konsumsi ikan berada di angka 54,65 kg per kapita per tahun, masih di bawah nasional yaitu 57,61 kg per kapita per tahun.
"Dari sisi produksi ikan, Sumatera Utara menempati urutan ke-9 dari seluruh Indonesia, artinya potensi ikan kita cukup besar sementara dari sisi konsumsi ikan, kita masih berada di bawah nasional. Data yang ada di saya, untuk konsumsi ikan kita berada di posisi 54,65 kg per kapita per tahun. Masih di bawah nasional yaitu 57,61 kg per kapita per tahun," jelas Fatoni saat menghadiri kegiatan Gemarikan di Medan, (13/11).
Berdasarkan data tersebut, Fatoni menyebut kondisi Sumut menjadi tantangan ke depan bagi seluruh elemen dan pemangku kepentingan, bahwa harus ada peningkatan konsumsi ikan. Tentunya diperlukan komitmen dan pemahaman bersama bagi seluruh masyarakat agar gemar memakan ikan menjadi penting, terutama bagi kesehatan.
"Banyak sekali manfaat yang bisa kita terima dengan memakan ikan. Untuk kesehatan otak, jantung, pencernaan, mata, paru-paru, kulit, tulang dan persendian, serta meningkatkan kualitas tidur hingga diet. Ini sudah dilantik Ketua Forikan (Forum Peningkedan Konsumsi Ikan) provinsi dan kabupaten kota yang posisinya adalah istri kepala daerah. Maka mulai besok kita akan monitor karena kita harus ngasih contoh dulu.”
Fatoni mengatakan berdasarkan kondisi saat ini, banyak orang tua yang kesulitan membiasakan makan ikan ke anak-anak karena banyak makanan siap saji yang terlihat lebih menarik dan nikmat padahal belum tentu sehat dan bergizi. Oleh karena itu, perlu pembiasaan yang massif agar kegemaran makan ikan itu menjadi penting bagi kehidupan bermasyarakat, termasuk kebijakan menyosialisasikan program Gemarikan.
"Seluruh jajaran pemerintah terus ikut mendorong agar makan ikan ini menjadi budaya, menjadi suatu kebiasaan. Untuk awal, kita terus rutin memastikan bahwa makan ikan bisa dilakukan setiap hari. Setelah nanti terbiasa, lama-lama akan menjadi kebutuhan," sebut Fatoni.
Ditempatber beda, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sulistyo menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini.
Menurutnya, Gerakan Serentak Memasyarakatkan Makan Ikan juga selaras dengan program Presiden mewujudkan swasembada pangan hingga makanan bergizi gratis. Kemudian, Provinsi Sumut bergerak bersama dalam memperingati hari ikan internasional pada 21 November mendatang. Budi juga mengaku telah mendapat dukungan penuh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut untuk kegiatan tersebut.
"Gerakan ini nanti akan kita laporkan bersama di Desember. Mohon informasikan ke kami, berapa gerakan yang sudah dilakukan (di Sumut). Kepada Bapak Gubernur, kami mohon dukungan dan kerja sama yang erat (seperti) selama ini. Bagaimana kita mengelola dan memasyarakatkan Gemarikan ini," pungkasnya.
Dalam acara tersebut, Pj Gubernur juga mengukuhkan Ketua Umum Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Sumut Tyas Fatoni, dilanjutkan dengan pelantikan Ketua Forikan Kabupaten/Kota se-Sumut. Serta dimeriahkan dengan penyerahan hadiah lomba, pemberian hadiah kuis bertema ikan serta berbagai produk olahan yang dipamerkan di lokasi acara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi