Presentasikan White Paper, Kadin Optimis Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Tercapai
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menyampaikan optimisme dunia usaha terhadap target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.
Optimisme ini didasarkan pada kolaborasi dan keselarasan antara pemerintah dan dunia usaha, dengan Kadin Indonesia berperan sebagai penghubung strategis. Hal ini disampaikan dalam presentasi dokumen White Paper Kadin kepada media di Jakarta, Selasa (26/11).
Arsjad menegaskan komitmen Kadin sebagai mitra strategis pemerintah untuk membangun ekonomi Indonesia dalam lima tahun ke depan. White Paper yang diluncurkan ini dirancang sebagai dokumen strategis yang berisi panduan dan rekomendasi kebijakan guna mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebagaimana diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dokumen ini mengadopsi visi Asta Cita Presiden Prabowo dan memprioritaskan langkah konkret pada sektor-sektor kunci seperti digitalisasi, industri, energi, dan UMKM. “Pelaksanaan beberapa program ekonomi seperti pengembangan industri dan digitalisasi membutuhkan panduan implementasi yang lebih konkret. White Paper ini menawarkan solusi tersebut,” ujar Arsjad.
Baca Juga: Kadin Minta Pihak yang Melakukan Uji Materi UU Cipta Kerja, Ingatkan Target Prabowo
Dalam dokumen White Paper tersebut, Kadin merumuskan empat pilar strategis, yaitu:
- Meningkatkan Ketahanan
- Mendorong Kesejahteraan
- Memperkuat Inklusivitas
- Memajukan Keberlanjutan
Keempat pilar ini diterjemahkan ke dalam inisiatif utama yang diharapkan dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 7-8% per tahun. Proyeksi Kadin menunjukkan potensi tambahan kumulatif sebesar US$450-500 miliar dari seluruh inisiatif utama selama periode 2024-2029.
Sebanyak tujuh tema pertumbuhan utama diidentifikasi sebagai kontributor lebih dari 80% dampak total PDB, yaitu:
- Infrastruktur kesehatan
- Ketahanan energi
- UMKM
- Manufaktur
- Bisnis hijau dan berkelanjutan
- Ketahanan pangan
Penyusunan White Paper ini melibatkan delapan mitra strategis, termasuk 5P Global Movement, Boston Consulting Group, DayaLima, Hukum Online, Indonesian Business Council, INDEF, McKinsey & Company, dan Universitas Gadjah Mada.
Masukan juga dihimpun melalui survei yang melibatkan 1.618 pengurus Kadin pusat dan daerah, serta 48 Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan lebih dari 180 pengurus Kadin pusat, 125 Anggota Luar Biasa Kadin, dan 24 Kadin provinsi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: