Ketua Kelompok Kerja Transisi Energi sekaligus Ketua Komite Tetap Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Anthony Utomo, mengatakan bahwa pihaknya mendorong agar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) segera melakukan transisi ke energi bersih, terbarukan dan ramah lingkungan. Pasalnya, aktivitas sektor usaha tersebut dinilai turut menyumbang emisi rumah kaca hingga 216 juta ton CO2 di sepanjang tahun 2023 lalu.
“Saat ini, masih banyak potensi energi baru terbarukan (EBT), khususnya pembangkitan listrik yang belum termanfaatkan. Dari 3.686 gigawatt sumber daya energi terbarukan yang dimiliki Indonesia, pemanfaatannya baru mencapai 13,7 gigawatt,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (13/12/2024).
Baca Juga: Bolekaka Dimsum Festival 2024: Menjaring Kolaborasi Pengembangan Usaha UMKM
Anthony menegaskan bahwa UMKM menjadi salah satu sektor yang bakal menjadi motor transisi energi ke depannya. Terdapat sekitar 65 juta UMKM di Indonesia yang saat ini berkontribusi hingga Rp9.580 triliun atau setara dengan 91% dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut juga menyerap sekitar 97% total tenaga kerja.
"UMKM memiliki peranan penting dalam mengakselerasi transisi energi karena tidak hanya mendukung pengembangan energi bersih, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," jelas Anthony.
Kendati demikian, dirinya tidak menampik jika masih terjadi kesenjangan dalam proses transisi ke enegri bersih di kalangan UMKM. Bahkan, imbuhnya, selama ini banyak usaha kecil yang masih belum paham terkait dengan praktik bisnis berlandaskan prinsip keberlanjutan.
Berdasarkan catatan dari Indonesia Energy Transition Outlook 2024, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas UMKM sepanjang tahun 2023 mencapai 216 juta ton CO2. Salah satu tantangan utama yang menghambat UMKM dalam bertransisi menuju penggunaan energi bersih adalah terbatasnya akses terhadap pendanaan dan edukasi.
"Kadin akan terus mendorong UMKM melakukan transformasi energi bersih melalui kampanye efisiensi energi, penerapan teknologi tepat guna, dukungan kebijakan dan regulasi serta pendidikan dan pelatihan," kata Anthony.
Sementara itu, dalam keterangan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang ESDM KADIN Indonesia, Aryo PS Djojohadikusumo menjabarkan visi jangka panjang dari KADIN untuk sektor ESDM yakni menciptakan ketahanan energi nasional yang berkelanjutan dan inklusif, termasuk di antaranya adalah menyasar sektor UMKM.
Dirinya pun menegaskan bahwa sektor UMKM menjadi salah satu motor penting dalam perekonomian nasional.
Maka dari itu, kata Aryo, diperlukan proses transformasi birokrasi serta regulasi. Hal ini dilakukan agar mendukung iklim investasi dan pengembangan energi bersih, khususnya pembangkit listrik berbasis energi bersih.
Baca Juga: Rumah BUMN SIG di Rembang Dorong Perkembangan UMKM dan Ciptakan Peluang Ekonomi Baru
"Makin banyak pasokan dan kepastian pembangkit energi terbarukan kritikal untuk mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen," ujar Aryo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement