Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimisme Bursa Asia Dihantui Potensi Konflik Dagang China-AS

Optimisme Bursa Asia Dihantui Potensi Konflik Dagang China-AS Kredit Foto: Reuters/Florence Lo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia mencatatkan kinerja bervariasi pada penutupan perdagangan di Selasa (7/1/2025). Beberapa indeks mencatatkan kenaikan yang signifikan menyusul optimisme akibat laporan kinerja perusahaan-perusahaan skal global.

Dilansir Rabu (8/1) berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk dalam Bursa Asia. Jepang memimpin kenaikan dengan penguatan yang cukup signifikan:

  • Nikkei 225 (Jepang): Melonjak 1,97% ke level 40.083,3
  • Topix (Jepang): Naik 1,1% ke 2.786,57
  • Kospi (Korea Selatan): Naik tipis 0,14% ke level 2.492,1
  • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,05% ke level 718,29.
  • S&P/ASX 200 (Australia): Naik 0,34% ke 8.285,1.
  • Hang Seng (Hong Kong): Anjlok 1,22% ke 19.447,58
  • CSI 300 (China): Naik 0,72% ke 3.796,1.

Optimisme mewarnai investor dari Jepang. Sektor teknologi menguat ditopang oleh kenaikan sejumlah perusahaan-perusahaan semikonduktor alias chip. Hal ini menyusul laporan kinerja yang luar biasa dari Foxconn di Kuartal IV 2024.

Laporan raksasa semikonduktor dunia tersebut sukses mengerek harga-harga saham emiten serupa seperti Nvidia hingga Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).

Meski optimisme tengah menguat, pasar turut memiliki kekhawatiran terkait dengan potensi perang dagang yang terjadi antara China dan Amerika Serikat (AS). Baru-baru ini kembali terjadi eskalasi pengawasan datang yang dilakukan oleh kedua negara tersebut. 

Baca Juga: Saham Bergerak Tak Wajar, Prasidha Aneka (PSDN) Bilang Begini ke BEI

AS memutuskan untuk memasukan sejumlah perusahaan komersil yang berasal dari negara saingannya tersebut sebagai bagian dari perusahaan militer dari China. Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) hingga Tencent Holdings menjadi salah satu emiten yang terdampak kebijakan ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: