Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Siklus Super Komoditas dan Kebijakan Global Dorong Rally Pasar Modal 2025

        Siklus Super Komoditas dan Kebijakan Global Dorong Rally Pasar Modal 2025 Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tahun 2025 diperkirakan menjadi momen penuh dinamika bagi perekonomian global dan pasar modal Indonesia. Optimisme ini mengemuka dalam sesi Market Outlook 2025 yang digelar oleh Sucor Sekuritas. 

        Menurut Ekonom Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail, terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat akan membawa dampak signifikan, terutama melalui kebijakan tarif impor, deportasi imigran, dan pemotongan pajak. “Tiga kebijakan ini mungkin terlihat kontroversial, tetapi saya tidak melihatnya sebagai sesuatu yang sepenuhnya buruk. Tahun depan, yield US Treasury kemungkinan akan tetap tinggi karena ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan,” jelas Mikail.

        Lebih lanjut, ia memprediksi bahwa The Fed akan menerapkan Yield Curve Control (YCC) pada pertengahan tahun 2025. Langkah ini berpotensi memangkas yield Treasury, yang dapat memperkuat rupiah hingga Rp13.000. “Jika itu terjadi, pasar saham Indonesia berpeluang mengalami rally yang signifikan. Saya juga memproyeksikan sovereign ratingIndonesia naik menjadi BBB+ oleh Fitch Ratings pada Maret 2025, yang dapat menarik investasi asing lebih besar,” tambahnya.

        Baca Juga: Mirae Asset Ramal IHSG Bisa Terbang ke Level 8.000 pada 2025, Ini Pendorongnya!
        Indonesia, menurut Mikail, memiliki peluang untuk menikmati siklus super komoditas kedua. Harga batu bara dan komoditas utama lainnya yang masih tinggi, ditambah rendahnya harga minyak dunia, menjadi faktor pendukung utama. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 pun diproyeksikan mencapai 5,5%.

        “Prospek ini menjanjikan bagi pasar modal Indonesia, dengan kondisi ekonomi yang solid dan potensi peningkatan investasi dari kenaikan peringkat kredit,” ujar Mikail.
        Sementara itu, CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya, menambahkan bahwa meski tahun 2024 merupakan periode penuh tantangan, terutama karena suku bunga tinggi dan ketidakpastian politik, ia optimistis bahwa 2025 akan menjadi “Tahun Phoenix” bagi pasar modal Indonesia.

        “Tahun depan akan menjadi simbol transformasi dan kebangkitan. Sucor Sekuritas terus berinovasi, termasuk peluncuran akun day trading dan pengembangan fitur Spot AI pada 2025,” ungkap Bernadus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: