Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertamina Dorong Hilirisasi Inovasi Teknologi dan Energi Lewat PFsains

        Pertamina Dorong Hilirisasi Inovasi Teknologi dan Energi Lewat PFsains Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Upaya mendukung Asta Cita dalam mewujudkan hilirisasi riset inovasi untuk memperkuat daya saing nasional, Pertamina melalui Pertamina Foundation menyelenggarakan mentoring one-on-one bagi para pemenang kompetisi PFsains. 

        Kompetisi PFsains merupakan kompetisi inovasi teknologi dan energi yang diselenggarakan sejak tahun 2020 untuk mewadahi riset inovasi akademisi, praktisi, dan mahasiswa. Kompetisi ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui program TJSL dan pengurangan emisi karbon, sejalan dengan target Net Zero Emission 2060 dan penerapan environmental, social, and governance (ESG).

        Baca Juga: Terapkan Semangat Keberlanjutan, Pertamina Geothermal (PGEO) Raih Rating A+ dari FIHRRST

        Tahun ini, sebanyak 17 inovasi teknologi dan energi dari kalangan akademisi, praktisi, hingga mahasiswa yang terpilih untuk memperoleh pendanaan hingga pendampingan, salah satunya melalui mentoring one-on-one. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring sepanjang bulan Oktober-Desember 2024.

        Mentoring one-on-one PFsains memberikan materi pembelajaran untuk pengembangan inovasi, mulai dari product development, market development, dan financing & partnership. 

        Materi product development disampaikan oleh CEO Sampangan ID Dr. Ishenny Mohd Noor yang mengulik tentang bagaimana mengembangkan produk yang dapat diandalkan dan sesuai dengan kebutuhan pasar industri.

        Sementara materi market development disampaikan oleh Founder & Director DKK Consulting Dian Onno yang membantu para pemenang dalam menyusun business plan dan pitch deck yang efektif untuk menarik investor serta menyempurnakan model bisnis mereka. Terakhir, dipaparkan oleh Co-Founder & CEO Ecoxyztem, Jonathan Davy yang membantu para pemenang untuk mengidentifikasi mitra potensial yang sesuai dengan tujuan bisnis dan memberikan tips menjalin relasi dengan stakeholders terkait.

        Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S. Bulo menyampaikan tujuan diadakannya mentoring agar para pemenang PFsains semakin siap untuk menjadi technopreneur.

        “Kami harapkan mentoring ini mampu meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi technopreneur. Dengan skill-set yang lengkap, kami yakin para pemenang dapat percaya diri dalam mengembangkan inovasinya secara mandiri, mampu mendukung komitmen pemerintah dalam hilirisasi riset inovasi untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat,” jelas Bulo dalam keterangan resminya, Kamis (12/12/2024)

        Manfaat mentoring salah satunya dirasakan oleh kelompok inovator Lampu Nusantara (LAMUSA) yang menjadi pemenang kompetisi PFsains kategori Implementation. 

        Kelompok inovator dari akademisi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menghadirkan “Lamusa Bahari” sebagai solusi penerangan yang telah disesuaikan dengan kondisi nelayan. 

        Lamusa Bahari merupakan produk lampu berbasis LED dan aluminium yang memiliki efisiensi tinggi dengan penghematan sebesar 40 hingga 50 persen. Lampu ini memiliki umur pakai lebih panjang yang mencapai 50 ribu jam pemakaian.

        Dibuat dengan material marine grade, lampu ini dapat digunakan secara fleksibel oleh nelayan dan dapat ditempatkan di seluruh bagian kapal. Pengaturan intensitas cahaya pada lampu ini pun dapat diatur dan bisa melakukan dimming atau pengaturan peredupan LED untuk menghemat daya serta efisiensi energi. 

        Meski demikian, tingkat pemanasan lampu ini masih lebih rendah dibanding lampu konvensional biasanya, sehingga dapat terhindar dari overheat yang bisa mengganggu kerja lampu.

        Selain itu, teknologi pada lampu ini menghasilkan spektrum warna hijau untuk menyesuaikan jenis dan usia ikan tertentu. Dengan hal tersebut, lampu Lamusa Bahari dapat membantu nelayan menghindari overfishing dan bycatch. Overfishing sendiri merupakan kegiatan penangkapan ikan berlebihan, sedangkan bycatch adalah hasil tangkapan yang tidak disengaja atau tidak tepat.

        Baca Juga: 67 Tahun Pertamina: PIS Jaga Ketahanan Energi RI dan Terus Berlayar Harumkan Merah Putih

        “Saat ini, inovasi kami sudah diimplementasikan untuk meningkatkan produktivitas para nelayan di Desa Paciran, Lamongan dan memiliki potensi pasar yang besar melihat potensi perikanan yang ada. Jadi, mentoring yang diberikan oleh Pertamina ini sangat membantu kami dalam menjawab tantangan kami perihal komersialisasi inovasi, baik dari pengembangan produk yang market fit, cara membangun networking maupun negosiasi di depan investor,” pungkasnya 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: